Saya ada beberapa teman yang kena hipertiroid , terus dokternya menyarankan untuk dioperasi. Yang saya tanyakan:
a. Kenapa bisa muncul hipertiroid? Apakah betul karena salah ngeden sewaktu melahirkan (teman-teman saya ibu-ibu)
b. Apakah bisa sembuh tanpa operasi? Bagaimana penanganannya bila tidak operasi, bisa dengan diet makanan tertentu atau bagaimana?
Ine (Perempuan menikah, 32 tahun)
ineXXXXX@yahoo.co.id
Tinggi badan 155 cm, berat badan 53 kg
Jawaban
Dear Bu Ine,
Hipertiroid adalah suatu kondisi hormon tiroid yang berlebihan di dalam tubuh, sebagian besar terjadi pada perempuan usia muda. Penyebab hipertiroid bermacam-macam, salah satu yang tersering adalah karena adanya antibodi tubuh yang merusak jaringan tiroid yang dikenal dengan Penyakit Grave’s.
Memang ada penyakit tiroid yang terjadi setelah melahirkan namun hal ini tidak berhubungan dengan salah mengedan sewaktu melahirkan. Pengobatan hipertiroid dapat dibagi menjadi 3 modalitas terapi: obat, radioablasi, dan operasi. Tentunya terdapat indikasi dan pertimbangan untuk masing-masing modalitas terapi yang harus didiskusikan dengan dokter spesialis penyakit dalam. Salam, semoga bermanfaat.
dr. Indra Wijaya, SpPD, M.Kes
a. Kenapa bisa muncul hipertiroid? Apakah betul karena salah ngeden sewaktu melahirkan (teman-teman saya ibu-ibu)
b. Apakah bisa sembuh tanpa operasi? Bagaimana penanganannya bila tidak operasi, bisa dengan diet makanan tertentu atau bagaimana?
Ine (Perempuan menikah, 32 tahun)
ineXXXXX@yahoo.co.id
Tinggi badan 155 cm, berat badan 53 kg
Jawaban
Dear Bu Ine,
Hipertiroid adalah suatu kondisi hormon tiroid yang berlebihan di dalam tubuh, sebagian besar terjadi pada perempuan usia muda. Penyebab hipertiroid bermacam-macam, salah satu yang tersering adalah karena adanya antibodi tubuh yang merusak jaringan tiroid yang dikenal dengan Penyakit Grave’s.
Memang ada penyakit tiroid yang terjadi setelah melahirkan namun hal ini tidak berhubungan dengan salah mengedan sewaktu melahirkan. Pengobatan hipertiroid dapat dibagi menjadi 3 modalitas terapi: obat, radioablasi, dan operasi. Tentunya terdapat indikasi dan pertimbangan untuk masing-masing modalitas terapi yang harus didiskusikan dengan dokter spesialis penyakit dalam. Salam, semoga bermanfaat.
dr. Indra Wijaya, SpPD, M.Kes
No comments:
Post a Comment