DOKTER, saya seorang istri (31), suami (35). Terus terang, keluh kesah saya ini sudah saya tahan hampir 10 tahun lamanya. Suami saya memiliki (maaf) kemaluan yang bagi saya over size (19 centimeter) diameter hampir sebesar pergelangan tangan saya. Saat saya on, tidak ada masalah tapi saat saya baru tidak bergairah dan suami "minta jatah", di situlah timbul masalah.
Saya stres, tersiksa dengan kewajiban saya sebagai istri saat melayani suami di ranjang. Suami pun uring-uringan karena vagina saya kurang cairan, jadinya sering bikin lecet kemaluannya.
Saya sering coba memuaskan suami dengan oral walaupun dengan susah payah karena bibir kemaluan saya termasuk mungil dan tidak mampu menampung kemaluan suami. Bagaimana solusinya dokter?
Apakah ada obat yang bisa mengecilkan kemaluan pria? Atau posisi apa yang bisa mempercepat pria orgasme? Mengingat suami saya hampir setiap malam atau pagi selalu "minta" seks. Terima kasih.
Nana
Halim Perdanakusuma-Bekasi
mona7678@gmail.com
Jawab:
Hubungan seks yang dianjurkan bisa dinikmati bersama atau harmonis. Penetrsi penis ke vagina harus menunggu sampai kedua belah pihak telah terjadi respon seksual yang sempurna, saling komunikasi dan pengertian karena jika menimbulkan rasa kecewa, sakit dan sebagainya.
Keadaan tersebut merupakan pengalaman seksual yang buruk yang akan sangat memengaruhi kegiatan seksual berikutnya.
(Dr Nugroho Setiawan, SpAnd)
Saya stres, tersiksa dengan kewajiban saya sebagai istri saat melayani suami di ranjang. Suami pun uring-uringan karena vagina saya kurang cairan, jadinya sering bikin lecet kemaluannya.
Saya sering coba memuaskan suami dengan oral walaupun dengan susah payah karena bibir kemaluan saya termasuk mungil dan tidak mampu menampung kemaluan suami. Bagaimana solusinya dokter?
Apakah ada obat yang bisa mengecilkan kemaluan pria? Atau posisi apa yang bisa mempercepat pria orgasme? Mengingat suami saya hampir setiap malam atau pagi selalu "minta" seks. Terima kasih.
Nana
Halim Perdanakusuma-Bekasi
mona7678@gmail.com
Jawab:
Hubungan seks yang dianjurkan bisa dinikmati bersama atau harmonis. Penetrsi penis ke vagina harus menunggu sampai kedua belah pihak telah terjadi respon seksual yang sempurna, saling komunikasi dan pengertian karena jika menimbulkan rasa kecewa, sakit dan sebagainya.
Keadaan tersebut merupakan pengalaman seksual yang buruk yang akan sangat memengaruhi kegiatan seksual berikutnya.
(Dr Nugroho Setiawan, SpAnd)
No comments:
Post a Comment