Pages

Monday, April 9, 2012

Dok, Kenapa Lutut Saya Kopong?

Dokter, kenapa lutut saya sering sakit kadang terasa bunyi cetuk-cetuk saat mau jongkok dan rasanya seperti tidak kuat untuk jongkok. Apa saya kurang latihan kaki atau kalsium lalu juga lutut saya kalau diketuk-ketuk seperti kopong (kosong) tidak ada isinya. Apa lutut saya bermasalah? Padahal saya tidak cedera lutut? Tolong bantuannya dok? Terimakasih.

Muhammad Abdoel Rahman
(Pria Lajang, 20 Tahun), arman_abd03l@yahoo.com,
Tinggi Badan 163 Cm dan Berat Badan 55 Kg


Jawaban

Nyeri lutut merupakan salah satu  keluhan  yang sering terjadi. Penyebab nyeri lutut dapat karena cidera lutut yang mengakibatkan robekan pada ligamen (pengikat sendi) atau cidera yang menyebabkan kerusakan jaringan tulang rawan sendi. Penyakit-penyakit tertentu juga dapat menyebabkan nyeri lutut seperti arthritis, asam urat dan infeksi sendi.

Beberapa faktor risiko yang dapat menyebabkan nyeri sendi seperti:

Usia
Penyebab nyeri lutut yang biasa terjadi pada usia muda adalah tendinitis patella (radang tendon yang terletak pada tulang lutut) dan penyakit Osgood-Schlatter (radang pada penonjolan tulang kering dibawah tulang lutut). Sementara penyebab nyeri lutut pada usia lanjut adalah osteoartrtitis (proses degenerasi jaringan tulang rawan sendi, biasa disebut sebagai pengapuran).

Jenis kelamin

Anak wanita lebih sering mengalami robekan ligamentum krusiat anterior (ligament yang berperan saat kita meluruskan lutut). Sementara anak laki-laki lebih sering mengalami risiko terjadi penyakit Osgood-Schlatter

Berat badan
Berat badan yang  berlebihan akan meningkatkan stress pada sendi lutut saat melakukan aktivitas sehari-hari seperi berjalan, naik dan turun tangga.

Problem mekanik pada tungkai

Adanya ketidaknormalan struktur tungkai seperti panjang kaki yang tidak sama, lutut X atau O dan bahkan tapak kaki datar dapat menyebabkan risiko nyeri lutut.

Kurangnya kekuatan atau kelenturan otot

Hal ini adalah salah satu penyebab utama cidera pada lutut. Otot yang terlalu tegang atau sebaliknya otot yang lemah, kurang berfungsi sebagai  penyokong pada lutut, karena otot tersebut tidak menyerap stress yang terjadi pada sendi lutut dengan baik selama aktivitas.

Olahraga tertentu

Beberapa olah raga menyebabkan risiko tinggi nyeri pada lutut. Speerti olahraga basket yang banyak melakukan gerakan lompat dan berputar, olahraga lari menyebabkan beban berulang-ulang pada lutut.

Dari data yang diberikan Sdr M Abdoel Rahman, tidak didapatkan berat badan yang berlebih (indeks massa tubuh 20,7) dan dari masih muda dari segi usia.

Saran saya sebaiknya coba dilihat kembali, olahraga apakah yang selama ini dijalankan. Apakah memang berisiko tinggi untuk terjadi cedera lutut. Apakah sebelum olahraga telah melakukan pemanasan otot dengan baik, seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa fungsi otot yang optimal akan mencegah terjadinya nyeri sendi lutut. Perlu dilihat juga mengenai aktivitas sehari-hari, apakah banyak berjalan, naik turun tangga, banyak melakukan aktivitas melipat sendi lutut seperti jongkok.

Mengenai asupan kalsium pada usia 20 tahun adalah sebesar 1.000 mg/hari. Asupan kalsium didapatkan dari suplemen kalsium maupun makanan sehari-hari seperti keju, susu, ikan sarden, bayam, kangkung dll.

Sehingga tidak perlu terlalu khawatir akan kekurangan kalsium pada usia muda jika tanpa penyakit tertentu seperti penyakit gangguan ginjal, hati, kekurangan vitamin D dll. Sebaiknya kebutuhan kalsium tersebut terpenuhi sebagai tabungan kalsium tulang diusia lanjut.

Dr. Fanny Aliwarga, SpRM

3 comments:

penison wenda said...

maaf dokter anda tidak menjawab pertanyaanya, mengapa lutunya terasa kosong begitu? jelasin panjang pertanyaanya gak dijawab?? anda dokter gimana sih ?

penison wenda said...

mengapa lutunya kopong dokter? lgsung inti aja jawabna... dok

Konsultasi Dokter said...

LUTUT Anda terasa kopong? Ternyata hal itu disebabkan oleh keropos tulang, pengapuran sendi, cedera akibat terjatuh atau olahraga berat yang sering Anda lakukan.

Apakah Anda kerap merasakan sakit di lutut saat berjalan terlalu lama? Atau mungkin saat lutut digerakkan, terdengar suara tidak wajar? Jika kedua hal ini terjadi, waspadalah. Sebab, ada kemungkinan Anda terkena gangguan lutut kopong, yakni rasa sakit yang timbul di area dengkul (lutut).

Lutut kopong memang acap kali diidentikkan dengan orang yang dengkulnya "berbunyi" ketika digerakkan. Namun, gejalanya bisa lebih dari sekadar bunyi "kretek-kretek" mirip engsel pintu yang rusak. Mereka yang terkena lutut kopong biasanya juga mengeluhkan nyeri, kaku, dan rasa berat saat melangkah atau tidak kuat berjalan.

Efeknya bukan hanya menyebabkan penderitanya memiliki keterbatasan dalam bergerak, juga cepat lelah sehingga tidak kuat jongkok dan mudah terjatuh. Jika dialami orang dewasa pada usia produktif, tentunya dapat menurunkan produktivitas kerja yang bersangkutan.

Itulah sebabnya, tindakan pengobatan perlu dilakukan. Tidak hanya untuk menghilangkan keluhan, juga mencegah perburukan penyakit. Adapun proses pengobatan lutut kopong biasanya disesuaikan tingkat keparahannya. Misalnya, jika lutut terasa sakit akibat cedera ringan seperti keseleo, maka pengobatan juga relatif ringan.

"Biasanya, lutut pasien akan diteropong untuk mengetahui dampak yang diakibatkan dari keseleo tersebut. Setelah itu, baru ditentukan apakah pasien harus menggunakan brace, gips, atau cukup beristirahat saja.