Anak saya usia 15 bulan, tapi kenapa ya kok dia gampang marah? Bagaimana cara mengatasinya ya?
Soviani (Perempuan menikah, 33 tahun)
ayank_XXXXX@yahoo.com
Tinggi badan 155 cm, berat badan 48 kg
Jawaban
Halo Ibu Soviani,
Setiap level perkembangan setiap anak pasti memiliki tugas perkembangan yang perlu dipenuhi sehingga optimalisasi perkembangannya dapat tercapai. Usia 15 bulan adalah usia dimana perkembangan motorik anak sedang menjadi fokus utama dan mulai belajar untuk berbahasa. Ibu kurang memberikan penjelasan mengenai apa marah yang dimaksud, apakah marah karena ingin mendapatkan sesuatu atau setiap saat selalu marah. Ketika anak mulai berlajar berbicara artinya mereka mulai melakukan komunikasi dan ketika komunikasi belum sempurna yang biasa muncul adalah perasaan kesal karena apa yang disampaikan anak tidak dimengerti oleh lingkungan. Jika kondisinya demikian, maka Ibu bisa mengalihkan anak ke hal-hal yang membuat senang dan terus menstimulasi kemampuan berbicaranya.
Ada situasi lain dimana anak menjadi mudah marah, yaitu ketika ia berada dalam masa tantrum. Pada saat anak tantrum, orangtua harus mengajak anak untuk berdamai dengan amarahnya dan tidak terpancing emosi. Misalnya dengan mengatakan "Kakak boleh menangis dulu, nanti kalau sudah selesai baru bicara dengan Ibu". Namun jika anak menangis karena ingin meminta sesuatu dengan cara paksa maka orangtua dapat mengabaikan tangisannya dan tetap tidak memenuhi apa yang diminta jika memang tidak sesuai dengan kesepakatan.
Selamat mencoba.
Ratih Zulhaqqi, M.Psi
Soviani (Perempuan menikah, 33 tahun)
ayank_XXXXX@yahoo.com
Tinggi badan 155 cm, berat badan 48 kg
Jawaban
Halo Ibu Soviani,
Setiap level perkembangan setiap anak pasti memiliki tugas perkembangan yang perlu dipenuhi sehingga optimalisasi perkembangannya dapat tercapai. Usia 15 bulan adalah usia dimana perkembangan motorik anak sedang menjadi fokus utama dan mulai belajar untuk berbahasa. Ibu kurang memberikan penjelasan mengenai apa marah yang dimaksud, apakah marah karena ingin mendapatkan sesuatu atau setiap saat selalu marah. Ketika anak mulai berlajar berbicara artinya mereka mulai melakukan komunikasi dan ketika komunikasi belum sempurna yang biasa muncul adalah perasaan kesal karena apa yang disampaikan anak tidak dimengerti oleh lingkungan. Jika kondisinya demikian, maka Ibu bisa mengalihkan anak ke hal-hal yang membuat senang dan terus menstimulasi kemampuan berbicaranya.
Ada situasi lain dimana anak menjadi mudah marah, yaitu ketika ia berada dalam masa tantrum. Pada saat anak tantrum, orangtua harus mengajak anak untuk berdamai dengan amarahnya dan tidak terpancing emosi. Misalnya dengan mengatakan "Kakak boleh menangis dulu, nanti kalau sudah selesai baru bicara dengan Ibu". Namun jika anak menangis karena ingin meminta sesuatu dengan cara paksa maka orangtua dapat mengabaikan tangisannya dan tetap tidak memenuhi apa yang diminta jika memang tidak sesuai dengan kesepakatan.
Selamat mencoba.
Ratih Zulhaqqi, M.Psi
No comments:
Post a Comment