Normalkah sebagai anak yang hiperaktif dan tidak ada takutnya meskipun dikerasi (dipukul) apabila anaknya nakal? Bagaimana peran orangtua untuk
mengatasinya? Terimakasih.
Endra Sunjaya (Laki-laki menikah, 32 tahun)
sunjaya_XXXXXX@yahoo.com
Tinggi badan 175 cm, berat badan 55 kg
Jawaban
Halo Pak Endra,
Ketika kita ingin memastikan bahwa aktifnya anak masih dalam kategori normal atau tidak memang diperlukan informasi terkait usia anak dan perilaku aktif seperti apa yang dilakukan sehingga bisa dikategorikan hiperaktif atau tidak.
Sayangnya Bapak tidak menyebutkan informasi tentang itu, namun perlu untuk diketahui bahwa pada masa perkembangan tertentu (rentang usia 1-2 tahun) anak memang akan banyak bergerak karena memang memiliki kebutuhan untuk menstimulasi motoriknya termasuk motorik kasar.
Yang perlu dilakukan ketika anak aktif bergerak adalah bukan dengan memukul atau memarahi, melainkan dengan memantau gerakannya masuk dalam kategori bahaya atau tidak kemudian memberikan batasan gerakan yang boleh ia lakukan serta kalimat yang digunakan adalah kalimat positif misalnya ketika anak berlarian dalam ruangan yang banyak barang pecah belah kita bisa mengatakan “ayo kak, kita jalan aja yuk” dan bukan mengatakan “jangan lari kak”.
mengatasinya? Terimakasih.
Endra Sunjaya (Laki-laki menikah, 32 tahun)
sunjaya_XXXXXX@yahoo.com
Tinggi badan 175 cm, berat badan 55 kg
Jawaban
Halo Pak Endra,
Ketika kita ingin memastikan bahwa aktifnya anak masih dalam kategori normal atau tidak memang diperlukan informasi terkait usia anak dan perilaku aktif seperti apa yang dilakukan sehingga bisa dikategorikan hiperaktif atau tidak.
Sayangnya Bapak tidak menyebutkan informasi tentang itu, namun perlu untuk diketahui bahwa pada masa perkembangan tertentu (rentang usia 1-2 tahun) anak memang akan banyak bergerak karena memang memiliki kebutuhan untuk menstimulasi motoriknya termasuk motorik kasar.
Yang perlu dilakukan ketika anak aktif bergerak adalah bukan dengan memukul atau memarahi, melainkan dengan memantau gerakannya masuk dalam kategori bahaya atau tidak kemudian memberikan batasan gerakan yang boleh ia lakukan serta kalimat yang digunakan adalah kalimat positif misalnya ketika anak berlarian dalam ruangan yang banyak barang pecah belah kita bisa mengatakan “ayo kak, kita jalan aja yuk” dan bukan mengatakan “jangan lari kak”.
Selamat mencoba.
Ratih Zulhaqqi, M.Psi
Ratih Zulhaqqi, M.Psi
No comments:
Post a Comment