Pages

Saturday, August 23, 2014

Suplemen dan Olahraga Tepat Agar Bobot Ideal

Mbak mau tanya, saya baru 2 bulan ikut gym 3-4 kali seminggu. Saya tidak minum suplemen karena saya takut berat badan bertambah sehingga kelihatan tambah gendut, karena berat badan saya sudah berlebih 10 kg. Suplemen/susu protein yang cocok untuk pemula seperti saya apa ya Mbak? Dan nge-gym yang baik itu gimana, bukan untuk binaraga? Sebelumnya saya ucapkan terimakasih.

Doni (Pria lajang, 23 tahun)
andoniXXXXX@yahoo.co.id
Tinggi badan 165 cm, berat badan 67 kg

Jawaban

Halo Doni

Dengan tinggi dan berat sekian BMI kamu adalah 24,6 dan termasuk kategori berat sehat. Jadi saya tidak tahu itu kamu bilang berlebih 10 kg darimana dapatnya.

Kalau untuk 'suplemen' untuk menggantikan/meregenerasi protein untuk otot setelah olahraga sebaiknya coba dulu dengan susu sapi skim (non-fat). Jika ingin yang tinggi protein, bisa ditambahkan susu bubuk non-fat ke dalam susu sapinya. Ini pilihan yang lebih simple dan murah dibandingkan suplemen.

Olahraga yang baik itu yang menggabungkan kardio dan muscle strengthening lalu dikombinasi gerakannya sehingga tidak otot yang sama terus-terusan dilatih. Jika tidak mengkombinasi gerakan/weight, ototnya akan menjadi terbiasa dan tidak merespons olahraga tersebut sehingga terkesan stagnan.

Saat nge-gym ikuti diet tinggi protein, rendah lemak.Jadi harus diperhatikan saat makan atau masak:
- Jangan pakai kulit dan/atau lemak-lemak (berwarna putih) yang menempel di sekitar daging/ayam. Buang kulit & lemak sebelum masak agar lebih mudah disisihkan karena jika sudah dimasak dan tercampur bahan/kuah sulit dilihat lagi.
- Gunakan susu dan produk susu yang non-fat/skim.
- Jangan gunakan santan, ganti dengan susu soya/ sapi non-fat saat memasak yang membutuhkan santan
- Hindari makanan yang digoreng atau menggunakan banyak minyak/margarine (martabak, ropang, pisgor dll)
- Tiap makan usahakan ada sumber protein yang rendah lemak (Dengan mengikuti cara diatas). Sumber protein dapat diperoleh dari: daging, unggas, ikan, telur, produk susu, kacang-kacangan (jenis kacang merah, lentil, chickpeas), kacang-kacangan (jenis almond, walnut, pecan) dan polong-polongan.

Leona Victoria Djajadi MND

No comments: