Pages

Wednesday, May 14, 2014

Menghadapi Anak Kurang Pede dan Sengaja Berbicara Cadel

Anak saya sekarang ini kok sekarang lebih penakut dan cenderung kurang pede. Kemudian kalau ngomong suka dibuat cadel-cadel, tiap kali dinasihati dia selalu bilang 'nanti kalau dedeknya lahir aku nggak ngomong gitu lagi'. Gimana ya buat dia lebih pede dan berani? Memang sih saya dulu suka marah besar kalau dia mukul anak kecil atau nangis kalau habis berantem sama temannya.

Cukup amankah kita membatasi permintaannya terhadap barang akibat dia diejek temannya atau karena dia merasa tidak punya padahal temannya punya seperti misalnya PS, HP, dan lain-lain yang menurut kita belum saatnya? Oh iya anak saya sekarang berumur 5 tahun 3 bulan. Thanks Mbak.

Syaifuddin (Laki-laki menikah, 38 tahun)
didin_XXXXX@yahoo.co.id
Tinggi badan 168 cm, berat badan 78 kg

Jawaban

Halo Bapak Syaifuddin, wah pertanyaannya banyak sekali. Saya akan coba membahas satu persatu ya. Mengenai kecenderungan anak berbicara cadel dan hal tersebut sengaja dilakukan oleh anak Bapak, kemungkinan besar memang ia ingin mencari perhatian lingkungan dan mengarapkan respons tertentu dari orang tua.

Kondisi ia akan memiliki adik, perlu mendapatkan persiapan dan nantinya ketika adik sudah lahir ada baiknya perhatian lingkungan tidak seluruhnya terpaku kepada adik. Lingkungan harus tetap mendahulukan kebutuhan emosional kakak sehingga ia tidak merasa diabaikan semenjak adik lahir. Membutuhkan proses bertahap dan waktu perlahan untuk melakukan persiapannya.

Mengenai pembatasan keinginan memang sebaiknya dilakukan secara bertahap dan sesuai kesepakatan bersama antara orang tua dan semua orang dewasa di sekitar. Sehingga ketika ayah-ibu melakukan penjadwalan untuk bermain PS dan HP maka orang dewasa disekitarnya juga konsisten melakukannya agar anak memahami bahwa kesepakatan atau aturan yang dibuat memang untuk dipenuhi. Lalu bisa dikenalkan pula mengenai konsekuensi ketika mereka tidak mematuhi kesepakatan yang sudah dibuat.

Selamat mencoba.

Ratih Zulhaqqi, M.Psi

No comments: