Pages

Friday, June 20, 2014

Dada Sesak Saat Ambil Napas Panjang, Pertanda Sakit Jantung?

okter, akhir-akhir ini saya sering merasakan sesak di dada. Paling terasa kalau saya ambil napas panjang, rasanya sesak sampai punggung saya sakit. Dulu pernah saya alami hal yang serupa, tapi sudah lama tidak kambuh dan baru akhir-akhir ini saja. Apakah ini gejala jantung atau bagaimana Dok? Terimakasih.

Dianenat1206 (Wanita lajang, 23 tahun)
dinadela90XXXXX@gmail.com
Tinggi badan 159 cm, berat badan 65 kg

Jawaban

Dear Nona Dina, terimakasih atas kepercayaannya kepada kami. Langsung saja kita menuju ke inti permasalahan, ya.

Dari pertanyaan Dina di atas, kami hanya menemukan petunjuk kunci singkat yaitu sesak di dada. (Sebenarnya perlu dipastikan dengan pemeriksaan oleh dokter, benarkah sesak di dada, ataukah nyeri di dada, karena keduanya mirip sekali keluhannya).

Ada beberapa kemungkinan diagnosis dari sesak (di dada), misalnya:
A. Yang berasal dari jantung
1. gagal jantung kongestif
2. infark miokard
3. penyakit arteri koroner
4. kardiomiopati
5. disfungsi katup jantung
6. radang selaput pembungkus jantung (pericarditis)
7. pembesaran bilik kiri jantung (Left ventricular hypertrophy)
8. hipertrofi septum asimetri
9. aritmia

B. Yang berasal dari paru-paru
1. asma
2. penyakit paru-paru obstruksi kronis (PPOK)
3. gangguan paru-paru restriktif (terbatas)
4. gangguan paru-paru herediter
5. pneumothorax (terkumpulnya udara di rongga selaput pembungkus paru-paru)

C. Yang berasal baik dari jantung maupun paru-paru (campuran)
1. PPOK dengan hipertensi pulmoner dan cor pulmonale
2. emboli paru-paru kronis (menahun)
3. trauma (luka, jatuh, kecelakaan, benturan; bukan trauma psikologis)
4. deconditioning

D. Bukan berasal dari jantung dan bukan berasal dari paru-paru
1. nyeri
2. gangguan neuromuskuler (persarafan)
3. gangguan THT (otorhinolaryngeal)
4. fungsional (misalnya: cemas, gangguan panik, hiperventilasi)

Untuk memastikan diagnosis sesak (di dada), maka diperlukan anamnesis detail dan komprehensif (misalnya tentang apakah sesak berlangsung saat istirahat atau saat beraktivitas, berapa lama sesak berlangsung, di bagian mana yang terasa sesak, aktivitas apa saja yang memerberat dan memeringan sesak, apakah disertai nyeri dada, riwayat penyakit terdahulu, apakah merokok, bila iya berapa lama, adakah riwayat hipertensi, pernahkah kecelakaan atau jatuh, obat apa saja yang pernah dikonsumsi, dsb).

Setelah anamnesis, maka dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Pada kasus sesak, untuk pemeriksaan penunjang, maka dokter akan merekomendasikan pemeriksaan electrocardiogram dan rontgen dada (chest radiographs).

Bila diperlukan, maka dokter juga akan merekomendasikan pemeriksaan spirometry, pulse oximetry, pengukuran gas darah arteri (arterial blood gas), tes fungsi paru-paru lengkap (termasuk diffusing capacity of the lung for carbon monoxide; DLCO), treadmill, echocardiography, cardiopulmonary exercise testing, dan blood biomarkers.

Setelah itu, barulah dokter akan melakukan penegakan diagnosis, memberikan penatalaksanaan yang sesuai, dan memberikan edukasi serta follow up.

Demikian penjelasan ini, semoga memberikan pencerahan dan solusi.

Salam sehat dan sukses selalu!

Dokter Dito Anurogo

No comments: