Pages

Thursday, July 1, 2010

Hasil Tes Toxoplasma

begini dok.. istri saya baru saja jalani test tokso dengan hasil:

-Jenis Pemeriksaan : Toksoplasma IgG
Hasil : 57
Satuan : IU/ml
Keterangan : Negatif < 8

-Jenis Pemeriksaan : Toksoplasma IgM
Hasil : -/Negatif
Satuan : Indeks
Keterangan : Negatif < 0.65

yang ingin saya tanyakan apakah maksud dr hasil tersebut dan tindakan
apa yg harus saya ambil??
kalo tidak keberatan balasannya email ke saya :

terimakasih
-Erie-

Jawaban:
Bapak Erie yth,

Toxoplasma gondii merupakan parasit yang dapat menginfeksi sebagian besar mamalia termasuk manusia. Parasit ini ditularkan melalui daging yang dimasak setengah matang atau mentah atau melalui kontak dengan kotoran hewan (kucing, anjing, kambing, domba, babi, dan lain-lain) yang terinfeksi.

Infeksi pada orang dewasa pada umumnya tidak menyebabkan gejala apapun (hanya sekitar 10 -20 % kasus yang menunjukkan gejala). Gejala yang muncul pun tidak khas, dapat berupa demam, sakit kepala, cepat lelah dan kadang radang paru-paru atau jantung.

Namun bila seorang ibu hamil terkena infeksi primer (baru), maka ada kemungkinan 40% bayi yang dikandungnya terinfeksi juga. Infeksi pada kehamilan muda dapat menyebabkan abortus atau lahir mati, sedangkan infeksi pada kehamilan lebih lanjut atau menjelang kelahiran dapat berakibat bayi lahir prematur atau lahir cukup bulan dengan gejala toxoplamosis kongenital atau bayi dilahirkan normal dan gejala toxoplasmosis baru timbul beberapa minggu atau beberapa bulan/tahun setelah kelahiran. Bayi yang terinfeksi akan menunjukkan gejala chorioretinitis (infeksi pada selaput jala mata), hidrosefalus (kepala yang membesar karena adanya gangguan cairan otak), mikrosefali (kepala yang kecil), pengapuran otak dan gangguan psikomotor.

Bila ibu terinfeksi 6 bulan atau lebih sebelum hamil, maka tidak ada resiko bagi janin yang dikandungnya. Sementara bila kurang dari 6 bulan, insidens terjadinya penularan infeksi melalui plasenta meningkat. Dalam kehamilan, jika ibu terinfeksi pada trimester pertama maka insidens infeksi melalui plasenta paling rendah (15%) tetapi penyakit yang ditimbulkannya paling berat. Jika ibu terinfeksi pada trimester ketiga, maka maka insidens infeksi melalui plasenta paling tinggi (65%) tetapi biasanya bayi yang lahir tidak menunnjukkan gejala.

Mengingat efek infeksi yang demikian serius dapat terjadi pada janin dan bayi yang ditularkan melalui infeksi pada ibu hamil maka sebagian dokter melakukan pemeriksaan secara rutin untuk ibu-ibu yang merencanakan kehamilan, sementara sebagian lain melakukan hal tersebut bila ada indikasi, misalnya pada perempuan dengan infeksi HIV dimana kekebalan tubuh melemah.

Untuk menegakkan diagnosis infeksi toxoplasma ini dilakukan dengan pemeriksaan laboratorium, mengingat penyakit ini sering tidak menimbulkan gejala pada orang dewasa atau gejala yang ditimbulkan pun tidak khas. Tes IgG dan IgM merupakan contoh tes serologi yang sering digunakan. Tes serologi lain meliputi dyes tes, tes aglutinasi, IFA, dan CF. Selain serologi dapat pula dilakukan inokulasi pada hewan dan tes PCR dengan mendeteksi adanya DNA tokso pada cairan atau jaringan tubuh.

Adanya antibodi IgG terhadap Toxoplasma gondii mengindikasikan adanya infeksi organisme ini pada masa lampau. Sementara IgM menunjukkan adanya infeksi baru oleh parasit ini.

IgG pada fase awal infeksi tidak akan terdeteksi IgG baru dapat terdeteksi setelah satu – dua minggu setelah infeksi. Puncaknya akan dicapai pada 6 – 9 minggu dan kemudian akan menurun secara bertahap dalam waktu bulanan atau bahkan tahunan. Nilainya sendiri tidak berhubungan dengan parahnya penyakit.

Sementara itu pada infeksi parasit ini, antibodi IgM akan segera terdeteksi. Nilai IgM akan mencapai puncak dalam satu sampai dua bulan setelah infeksi. Biasanya akan menghilang setelah beberapa minggu dan paling lama dapat ditemukan dalam 2 tahun.

Menjawab pertanyaan Bapak, hasil tes dengan IgG positif dan IgM negatif maksudnya istri Bapak pernah mengalami infeksi lebih dari satu tahun sebelum diperiksa. Di Indonesia sebagian besar perempuan yang diperiksa memiliki IgG positif. Hal ini tidak membahayakan bagi ibu maupun janin. Karena itu tidak memerlukan pengobatan atau tindakan khusus.

Demikian jawaban saya. Semoga dapat menambah wawasan Bapak. Terima kasih atas pertanyaannya.
Â

(Dr. Edi Patmini SS)

No comments: