Pages

Tuesday, November 2, 2010

Obesitas dan Kesemutan

Assalamualaikum Wr. Wb.

Sudah hampir 3 bulan belakangan ini kedua kaki saya dari mata kaki sampai jari-jari kaki merasa kesemutan. Juga buang air besar tidak lancar, sering keras. Kalau malam suka bangun untuk buang air kecil (tapi hanya sekali, itupun sekitar jam 4.30 pagi). Betis sering pegal. Kira-kira gejala apa yah? Tekanan darah saya 120/60. TInggi 175 cm berat 100 Kg.

Mohon jawabannya.

Terima kasih atas perhatiannya.
-Rady-

Jawaban:

Assalaamu’alaikum wr.wb.

Saudara Rady yth,

Berdasarkan data yang Saudara berikan, Saudara mengalami obesitas. Dengan tinggi badan 175 cm, BB idealnya adalah 67,5 kg, dengan batas atas yang masih dianggap normal (normal gemuk) 90 kg. Dan berdasarkan perhitungan indeks massa tubuh (IMT), IMT saudara adalah 100kg/1,752m = 32,7kg/m2, juga termasuk kategori obesitas (30,0 – 39,9 kg/m2), padahal normal IMT adalah 18,5 – 24,9 kg/m2.

Seperti yang Saudara ketahui, obesitas merupakan faktor predisposisi berbagai penyakit, seperti diabetes melitus (kencing manis), penyakit jantung koroner, batu empedu, hipertensi, stroke, dan lain-lain.

Sering buang air kecil, yang biasanya dirasakan pada malam hari dengan terbangun untuk pergi ke kamar mandi, serta timbulnya kesemutan dan pegal di kaki yang mungkin disebabkan karena gangguan aliran darah pada daerah tersebut, dapat merupakan gejala diabetes melitus tipe II, yang juga biasa muncul pada orang dengan obesitas. Gejala diabetes yang lain yang mungkin timbul adalah sering makan, sering minum, infeksi saluran air kencing, luka yang tidak sembuh-sembuh, dan terutama pada perempuan dapat timbul penyakit jamur di kemaluan, dan lain-lain.

Untuk keluhan buang air besar yang keras, saya berpikir lebih disebabkan pola makan yang kurang serat. Coba kaji dalam menu makan sehari-hari apakah sudah cukup makan buah dan sayur.

Guna memastikan apakah Saudara menderita diabetes, Saudara sebaiknya menemui dokter. Dokter akan memberikan surat pengantar untuk pemeriksaan gula darah puasa atau tes toleransi glukosa. Bila hasilnya positif, Saudara akan diobati berdasarkan tingginya kadar gula darah.
Sebagai informasi, diabetes tipe II ini dapat diobati dan dicegah dengan pengaturan diet dan olah raga. Pemberian obat-obatan diperlukan bila gula darah tinggi atau pasien tidak dapat mengontrol gula darahnya dengan diet dan olah raga.

Bila hasil negatif, Saya menganjurkan Saudara agar tetap memperbaiki diet dan melakukan olahraga teratur guna mendapatkan berat badan yang normal, sehingga berbagai penyakit yang sering muncul pada obesitas dapat dicegah. Buang air kecil sering, bisa juga karena minum yang banyak atau mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung zat yang bersifat diuretik (meningkatkan air kencing), seperti teh dan kopi. Sedangkan kesemutan di kaki bisa disebabkan gangguan aliran pembuluh darah pada daerah tersebut seperti penggunaan sepatu tinggi, adanya varises pembuluh darah di kaki, atau terdapat aterosklerosis pada pembuluh darah tungkai bawah.

Dan, karena Saudara mempunyai faktor resiko terkena diabetes mellitus, yaitu obesitas, apalagi bila di keluarga Saudara juga ada yang terkena penyakit yang sama, dan Saudara berusia lebih dari 40 tahun, sebaiknya Saudara melakukan tes gula darah paling tidak sekali dalam tiga tahun. Akan lebih baik lagi, bila Saudara dapat melakukan medical check up sederhana secara rutin, selain untuk mengetahui kadar gula darah, juga untuk mengetahui fungsi hati, jantung, ginjal, serta kadar kolesterol dalam darah, sehingga penyakit-penyakit yang telah kita bahas di atas dapat diketahui secara dini dan dapat dilakukan terapi yang tepat.

Demikian jawaban Saya, semoga bermanfaat.

Wassalaamualaikum wr.wb.

(Dr. Edi Patmini SS)

No comments: