Pages

Sunday, February 1, 2009

Sudah Menikah 6 Bulan, Belum Hamil - Uterus Unikornus ?

Assalamu'alaikum,
Dok, saya wanita usia 28 tahun, saya sudah menikah selama 6 bulan, tidak memakai alat kontrasepsi tetapi sampai saat ini belum hamil juga.
Sejak bulan Maret saya sudah memeriksakan diri ke Sp.OG dan mendapat terapi Profertil. Bulan April saya mendapat haid dan memeriksakan lagi ke Sp.OG dan disuruh melakukan HSG. Hasil HSG: Tuba kiri patent, tuba kanan tidak tampak. Mnrt dokter Sp.OG, uterus saya hanya sebelah dan kecil. Saya lalu disarankan untuk laparoskopi untuk memastikan. Saya saat itu menolak, lalu dokter memberikan resep lagi profertil untuk 2 bulan, 5 untuk bulan Mei dan 5 untuk bulan juni jika masih haid. Pertanyaan saya:
1. Apakah ini yang disebut uterus unikornus? Bisakah saya hamil?
2. Semenjak minum profertil saya jadi teratur haidnya padahal sebelumnya tidak teratur. apakah aman terus menerus memakan profertil, sampai berapa kali maksimalnya?
3. Dokter bilang kemungkingan hamil saya kecil dan kalau hamil melahirkannya harus caesar karena utyerusnya kecil. Tapi apa iya, karena setiap bulan kalau haid darahnya banyak?
4. Apa harus laparoskopi? apa tidak sebaiknya histeroskopi saja?
5. Saya mohon saran dari dokter apa yang sebaiknya saya dan suami lakukan.
Jazakalloh khoiron katsiro

Wassalam,
-Ana-

Jawaban:
Wa'alaikum salam warahmatullaahi wabarakaatuuh
• Ana yang baik, dari cerita Ana, kemungkinan uterus unikornus memang ada, tetapi untuk memastikannya kita memerlukan pemeriksaan lebih lanjut seperti laparoskopi disertai kromotubasi (dengan pemberian zat warna, seperti metilen blue, dll)
• Mengenai kehamilan, tentu saja harus dilihat dari 2 sisi, yaitu sisi istri dan suami. Untuk Ana, berdasarkan hasil HSG didapatkan tuba kiri yang paten, tetapi kita tidak mengetahui bagaimana fungsi ovarium (indung telur) Ana. Jika ovarium Ana berfungsi baik (dapat menghasilkan sel telur), maka kemungkinan hamil dari sisi istri masih mungkin terjadi. Sedangkan dari sisi suami, kita harus melakukan analisa sperma, yang antara lain menilai jumlah sperma, pergerakan sperma, kekentalan sperma, dll.
• Pemberian profertil bukan bertujuan untuk melancarkan haid, tetapi untuk merangsang ovulasi (pematangan dan pelepasan sel telur). Profertil maksimal diberikan 3 siklus (3 bulan berturut-turut) dan selama pemberian perlu dilakukan monitoring dengan USG. Risiko dari pemberian profertil ini adalah terjadinya polikistik ovari (kista ovarium).
• Mengenai pemeriksaan yang sebaiknya dilakukan, saya anjurkan untuk melakukan laparoskopi dibandingkan histeroskopi. Pemeriksaan histeroskopi itu hanya dapat menilai cavum uteri (rongga rahim) saja, sedangkan tuba dan ovarium tidak bisa dinilai.
• Demikian jawaban yang bisa diberikan, selamat berusaha, semoga Allah segera mengkaruniai Ana dan suami keturunan yang sholeh, Amin.
Â
Wassalaamu'alaikum


(dr. Dewi Martalena dan dr. Ahmad Zani Agusfar, SpOG.)

No comments: