Pages

Wednesday, April 1, 2009

Sering Mengalami Keguguran

Assalamu'alaikum Wr. Wb

Dokter...

Saya berumur 28 tahun. Sebelum menikah saya adalah orang yang sangat aktif dengan banyak kegiatan, mengikuti seminar, kursus-kursus, acara keluarga, dan di kantor pun saya sering turun ke lapangan.

Saya menikah 4 Juli 2003, kemudian saya hamil tapi mengalami keguguran pertama pada 31 Agustus 2003 dengan usia kandungan 6 minggu tapi saya tidak dikuret. Suami saya tinggal di Jakarta dan saya tinggal di Kalimantan. Setelah itu saya sering tidak bisa tidur. Sering mengalami sesak nafas saat tidur pada tengah malam. Apakah ini efek dari keguguran? Dan sering sekali haid saya seperti ini dan mengalami keterlambatan setalah itu.

Kemudian pada bulan November kami berkumpul kembali.Pada bulan Desember saya terlambat Haid tapi 2 minggi kemudian saya haid dengan darah yang sangat banyak seperti gumpalan daging-daging, tidak seperti biasanya. Apakah ini termasuk keguguran?

Lalu, saya mengurangi semua aktivitas saya dikarenakan setalah itu saya sering mengalami nyeri rahim yang luar biasa pada saat menjelang haid. Rasanya seperti ditusuk-tusuk dengan jarum dan ini terus terjadi hingga saya mengalami keguguran untuk kedua (Februari 2005) dan ketiga kalinya (28 Januari 2005, dan dikuret untuk pertama kalinya).

Selama menikah, semua penyakit yang pernah saya alami sejak kecil sepertinya kambuh lagi. Di awal pernikahan (20 Juli 2003 dan Januari 2004) saya mengalami sakit infeksi saluran kencing (ini pernah saya alami pertama kali saat saya berumur 3 tahun kareana terinjak adik saya). Saya juga pernah mengalami penebalan dinding rahim (pengobatan Januari - April 2004). Juga mengalami keputihan yang kental seperti susu, jg menyebabkan gatal dan bau. (April 2004 - sekarang) tapi sudah berobat sempat sembuh namun kembali lagi.
Malah kemudian pada saat berhubungan vagina saya terasa perih dan rasanya kering.

Pada bulan Maret 2004 saya juga melakukan test yang lebih akurat untuk Hepatitis B ternyata Karier dan hasilnya tidak baik. Pertama kali saya mengetahui terkena Hepatitis B saat kelas 2 SMA (1992). Namun saat kuliah ini tidak pernah masalah. Dan saya pernah test kembali tapi hasilnya baik. Saat kuliah juga saya sempat menjadi perokok, tapi berhenti total sejak Desember 2001. Saya juga memiliki penyakit asma. Dan saya juga mengalami penurunan drastis pada kondisi daya tahan tubuh saya. Gampang pusing, gemeteran, demam, dan sering mengalami nyeri hebat di rahim dan dada terutama sering terjadi pada saat tidur malam.
Apakah daya tahan tubuh saya dipengaruhi dengan seringnya berhubungan suami isteri dan juga dapat meningkatkan tinggianya hasil test darah untuk hepatitis B saya?

Saya juga sudah melakukan test TORCH, dari hasilnya InsyaAllah semua baik. Suami saya juga kondisinya baik. Saya juga rutin memeriksaakan diri ke dokter kandungan bahkan hingga 5 dokter (di Kalimantan & di Jakarta) dan hasilnya baik. Selain itu, saya juga melakukan terapi non medis (Terapi Ruqyah).

Apakah selain test TORCH ada diagnosa lain yang harus saya bersama suami lakukan? Apakah saya harus berhenti bekerja agar kehamilan saya bisa bertahan? Di kantor saya harus turun naik tangga, karena ruangan saya terletak di lantai 2. Saya juga menyetir mobil sendiri.

Sejak bulan April 2005, untuk sementara saya tidak rutin lagi kontrol ke dokter karena saya ingin mengurangi konsumsi obat yang diberikan.

InsyaAllah usaha ikhtiar & do'a selalu kami lakukan.
Apa yang saat ini yang harus saya dan suami lakukan dok? Apakah saya dan suami harus kembali rutin memeriksakan diri ke dokter kandungan lagi?

Jazakumullah khatsiran.

Wassalmu'alaikum Wr. Wb
-Aji-

Jawaban:
Wa’alaikum salam wr.wb.
Aji yang dirahmati Allah, bersabarlah dengan segala kondisi yang Aji alami saat ini. Segala usaha dan doa yang telah aji lakukan bersama suami selama ini sebaiknya tetap diteruskan. Perlu diketahui oleh Aji, bahwa untuk mendapatkan keturunan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi, yaitu:
1.     Kesehatan sistem reproduksi ibu, yang dapat dilihat dari:
§   anatomi sistem reproduksi yang normal, seperti bentuk rahim yang normal, saluran rahim yang terbuka atau tidak tersumbat, dll
§   fisiologi/ fungsi sistem reproduksi yang normal, seperti sistem hormonal yang normal, kemampuan ovarium untuk menghasilkan telur, dll
§   Tidak adanya penyakit/ infeksi yang disebabkan oleh jamur, bakteri, virus ataupun sebuah keganasan yang mengganggu anatomi maupun fisiolosi dari sistem reproduksi, misal; keputihan, tumor, infeksi TORCH, dll
2.     Kesehatan sistem reproduksi ayah, yang dapat dilihat dari.
§    Analisis sperma: jumlah sperma, gerakan sperma, dll
Kalau dilihat dari cerita yang Aji sampaikan, rasanya kemungkinan besar semua hal yang telah saya sebutkan di atas telah Aji lakukan.Aji tinggal melihat/ mencocokkan apakah semua hasilnya itu normal atau masih ada sesuatu yang harus diperbaiki/ diberikan pengobatan. (termasuk keputihan kental seperti susu yang menyebabkan gatal dan bau yang sampai saat ini masih diderita oleh Aji)
Saran saya, selain terus melakukan usaha dan doa, Aji juga perlu lebih menenangkan diri, jangan terlalu stres dengan segala beban yang ada, seperti beban kerja, riwayat penyakit di masa lalu, dll. Saya turut berdoa semoga aji dan suami dapat segera mendapatkan momongan.

(Dr. Dewi Martalena)

No comments: