Pages

Friday, May 28, 2010

Meningitis

Saya mempunyai keponakan yang saat ini didiagnosa dokter mengidap Meningitis(Radang Otak), apakah penyebabnya dan berapa lama proses
penyembuhannya dan dengan apa cara penyembuahannya (Operasi atau yang lainnya) karena terus terang setelah saya membaca artikel tentang Meningitis membuat saya shock.

Â

atas perhatian dokter saya mengucapkan terima kasih.

Dokter bisa tolong di respon e-mail saya secepatnya karena saat ini kita sekeluarga sedang bingung dan sangat shock.

rgds, Hari


Jawaban:

Yth Pak Hari,

Terima kasih atas pertanyaannya.
Sebelumnya saya minta maaf apabila jawaban saya kurang memuaskan bagi Saudara. Sulit bagi saya untuk dapat menjelaskan secara lengkap tentang meningitis, tetapi mudah-mudahan informasi ini dapat membantu.

Berdasarkan penyebabnya, meningitis umumnya dibagi menjadi 3: meningitis bakterial (disebabkan oleh bakteri), meningitis viral (disebabkan oleh virus) serta meningitis tuberkulosa (spesifik disebabkan oleh Mycobakterium tuberkulosa, kuman yang sama yang menyebabkan penyakit TBC).
Masing-masing jenis ini memiliki kekhususan dalam gejala penyakit, hasil pemeriksaan laboratorium, terapi yang diberikan, lamanya penyembuhan, serta efek lanjut yang mungkin terjadi (dikenal sebagai sequele).

Saudara tidak memberitahukan usia keponakan Saudara yang didiagnosa meningitis. Hal ini penting karena terdapat sedikit perbedaan penanganan meningitis pada bayi, anak, serta dewasa.
Pada prinsipnya, pada semua meningitis diberikan terapi suportif, artinya, dokter akan berusaha mengatasi gejala yang timbul seperti kejang, demam, dan rasa nyeri pada pasien dengan memberikan obat atau tindakan medis lainnya (seperti memberikan kompres) untuk memberikan kenyamanan pada pasien. Pemberian nutrisi juga perlu diperhatikan. Pada keadaan yang lanjut, sering kali pasien tidak bisa makan seperti biasa, atau mengalami penurunan kesadaran, sehingga pemberian makanan perlu dilakukan melalui jalur infus atau selang makanan melalui hidung.

Selain terapi suportif, perlu tidaknya pemberian antibiotik tergantung pada penyebab meningitis itu sendiri serta keadaan klinis pasien. Umumnya hal ini diketahui dengan melakukan pemeriksaan pungsi lumbal, yaitu mengambil sedikit cairan otak yang diambil dengan jarum khusus melalui tulang belakang. Jika telah diketahui penyebab radang otak berupa bakteri, maka dokter akan memberikan antibiotik, umumnya untuk satu minggu.

Biasanya dokter mempertimbangkan juga cara pemberian antibiotik tersebut apakah ditelan seperti minum obat biasa, atau diberikan melalui jalur infus. Jika ciri-ciri pada cairan tersebut sesuai dengan meningitis tuberkulosa, maka dokter akan memberikan antibiotik khusus yang umumnya akan dilanjutkan selama 6 sampai 9 bulan, walaupun pasien sudah tidak merasakan gejala penyakit. Namun bila ciri cairan otak tersebut sesuai dengan meningitis viral, biasanya dokter tidak memberikan antibiotik kecuali bila keadaan pasien sudah cukup parah atau terdapat kecurigaan bahwa telah terjadi infeksi bakteri bersamaan dengan infeksi virus.

Lamanya penyembuhan juga bervariasi tergantung efektifitas antibiotik (berkaitan dengan pemilihan jenis antibiotik untuk jenis kuman tertentu, kemampuan kuman untuk menyerang otak, serta resistensi kuman terhadap antibiotik), usia pasien, waktu dimulainya pengobatan (pemberian antibiotik yang terlambat akan memberikan hasil yang berbeda dengan pemberian antibiotik diawal penyakit).

Masalah ini sangat kompleks dan spesifik untuk setiap kasus. Saran saya, konsultasikan masalah ini secara rinci dengan dokter yang bersangkutan karena dialah yang mengetahui keadaan pasien dengan baik. Diskusikan setiap langkah pengobatan agar keluarga dan dokter yang merawat dapat saling memahami dan memberikan terapi yang terbaik bagi pasien.

Manusia hanya bisa berusaha, Tuhan lah yang menjadi penentu segalanya. Maka, berserahdirilah kepadaNya dan belajarlah untuk ikhlas. Hanya Dia yang Mahatahu, tahu yang terbaik bagi umatnya, tahu yang ada didunia dan alam lainnya.

Demikian jawaban saya, semoga bermanfaat.

(Dr. Ina Ariani Kirana)

3 comments:

Dhia masih belajar ngeblog said...

Dokter, saya mau tanya juga ya...
Tante saya SEKARANG ini sedang koma, dan dokter mendiagnosa katanya otaknya terinfeksi virus.

Awalnya tante saya baik-baik saja, hanya ada benjolan di bagian pinggang belakang. Lalu beliau menjalani operasi pengangkatan benjolan tsb di salah satu RSUD.

Beberapa hari setelah operasi keadaan beliau normal-normal saja. Namun setelah beberapa minggu timbul keanehan. Beliau demam tinggi, kepala pening, dan muntah-muntah. Yang lebih aneh lagi, matanya menonjol seperti mau keluar, dan juling (kiri melihat keatas, kanan ke samping kanan). Setelah itu tante saya mulai tidak sadarkan diri. Belum koma, karna kadang kalau dibangunkan beliau bisa bangun, hanya jika dibiarkan bisa tertidur lagi. Jika ada nyamuk pun bisa menepis sendiri. Tapi lama-lama sepertinya rasa ngantuk teramat-sangat, sampai-sampai sulit dibangunkan. Hingga suatu hari, panasnya meningkat, dan tidak sadar sama sekali. Beberapa anggota badan sering terlihat seperti kedutan atau bergerak sendiri. sempat dirawat di ICU, tapi karna keterbatasan ekonomi, diputuskan untuk dirawat di bangsal penyakit dalam. Sekarang beliau menggunakan bantuan oksigen, kateter, NGT, dan suction untuk mengeluarkan dahak karna kadang nafas sampai berhenti karena tersumbat dahak itu. Anggota badan bengkak, terutama daerah pemasangan infus.

1. Kira-kira apakah itu memang benar infeksi virus?
2. Dan apakah ada hubungannya dengan operasi yang dijalaninya (misal infeksi itu karena operasi tsb, karna letak tumor dekat tulang belakang)?
3. Karna di RSUD ini minim alat kesehatan spt CT scan dsb, apa yang harus kami lakukan?

Terimakasih sebelumnya, Dokter

Angela said...

Dokter, saudara saya ada yang memiliki ciri-ciri meningtis itu. Kira-kira Rumah Sakit di Indonesia mana yang dapat menyembuhkan penyakit tersebut dan dokter apa? Karena saudara saya makin lama kondisinya makin parah, Terimakasih

sina said...

saya wanita berumur 32 tahun dan sudah lama mendambakan seorang anak. Pada tgl 11 nov sy mens, tgl 21 sy dan suami sy berhubungan dan pada tgl 5 des keluar bercak kecoklatan selama 2 hari(tdk diikuti mens). tgl 10 des sy tes kehamilan dan hasilnya negatif. Pd tgl 28 des sy mens. Yg ingin sy tanyakan 'Apakah hal ini berarti sy hamil?' dan 'Kalau melakukan tes kehamilan skarang ini, biar mendapatkan hasil yang akurat, kira-kira kapan ya Dok?'