Pages

Friday, June 13, 2014

Asma Kambuh Bikin Rambut Rontok, Bagaimana Mengatasinya?

Hai Dokter Dito. Begini Dok, saya punya suatu penyakit asma dari sejak kecil, tapi sewaktu kambuh, saya sudah diberi obat asma tapi kadang 1 bulan belum sembuh-sembuh. Tapi lebih parahnya rambut saya kok pada rontok gitu Dok. Dan bagaimana cara mengatasinya Dok? Terimakasih.

Okky Momo Saputra (Pria lajang, 23 tahun)
alexmomo.amsXXXX@gmail.com
Tinggi badan 178 cm, berat badan 56 kg

Jawaban

Dear saudara Okky Momo Saputra yang dirahmati Allah, terimakasih atas kepercayaannya kepada kami. Langsung saja ya, kita memasuki ke pokok permasalahan.

Dari penjelasan singkat di atas, ada dua problematika, yaitu: asma dan rambut rontok.

Asma adalah gangguan peradangan yang terkait erat dengan hiperesponsif saluran pernafasan dan remodelling. Diperkirakan lebih dari 300 juta orang di seluruh dunia, baik dewasa maupun anak-anak, menderita asma.

Terjadinya asma dapat dijelaskan melalui mekanisme berikut ini. Produk dari jalur 5-lipoxygenase berperan penting di dalam proses perjalanan (pathogenesis) asma. Produk-produk 5-lipoxygenase disintesis dan dilepaskan oleh paru-paru manusia selama proses/reaksi asma berlangsung. Selain itu, juga memiliki kemampuan untuk mempersempit (konstriksi) saluran pernafasan dan peradangan (inflamasi).

Peran cysteinyl leukotrienes (leukotrien C4, D4, dan E4) dalam asma juga telah lama diketahui. Leukotrien ini diproduksi dan dibebaskan dari sel-sel proinflammatory, termasuk eosinophil dan mast cells, serta berefek bronkokonstriktor (sedikitnya) 1000 kali lebih kuat dibandingkan dengan histamin atau methacholine pada orang sehat/normal.

Leukotriene memediasi beragam proses patofisiologis terkait dengan asma, seperti: kebocoran mikrovaskuler, bronkokonstriksi, dan pengerahan eosinofil menuju saluran pernafasan.

Studi klinis terkontrol membuktikan bahwa inhibitor 5-lipoxygenase dan antagonis reseptor leukotriene berperan di dalam terapi asma.

Salah satu contoh antagonis reseptor leukotriene adalah montelukast. Montelukast sodium adalah antagonis reseptor leukotriene nan spesifik dan kuat yang memiliki efek menghambat reseptor leukotriene di saluran pernafasan setelah pemberian 24 jam per oral sekali sehari. Montelukast diberikan selama 12 minggu.

Terapi yang juga efektif dan tersering digunakan dokter untuk mengatasi asma adalah kortikosteroid inhalasi (dihirup) dan agonis beta-2 aksi lama inhalasi (inhaled long-acting beta-2-agonists; LABA). Terapi kombinasi antara kortikosteroid inhalasi dan LABA terbukti efektif mengatasi asma yang membandel atau menetap.

Contoh obat golongan kortikosteroid inhalasi, antara lain: budesonide, ciclesonide, fluticasone. Contoh obat golongan LABA, antara lain: formoterol, salmeterol. Contoh obat golongan agonis beta-2, antara lain: terbutaline, salbutamol, formoterol.

Menurut studi meta-analisis RCT (randomized controlled trials) yang dilakukan oleh Reiter J, dkk (2013), antibiotik macrolide, yang memiliki efek modulator imun dan anti-inflamasi, bermanfaat sebagai terapi tambahan/pelengkap dalam manajemen asma.

Pemberian obat-obat asma haruslah berdasarkan rekomendasi dokter, mengingat efek samping yang membahayakan tubuh.

Penderita asma diharapkan juga aktif di dalam “proses penyembuhan” dirinya. Caranya adalah dengan menjaga fungsi paru-paru agar tetap terjaga dengan baik, menghindari paparan debu dan asap (rokok, kendaraan, dsb), menghindari berdekatan dengan orang yang sedang batuk, menjaga aktivitas harian secara seimbang, berolahraga ringan, tidur teratur, menghindari lembur, mengetahui pencetus asma, mematuhi petunjuk serta nasihat dokter, dan meningkatkan spiritualitas dengan rajin berdoa-beribadah dalam arti luas.

Adapun masalah rambut rontok, sebaiknya segera berkosultasi ke dokter umum atau dokter keluarga terdekat. Dokter akan menentukan jenis/tipe rambut rontok yang terjadi. Bila termasuk effluvium anagen, maka dokter akan memberikan minoxidil topikal. Bila termasuk effluvium telogen, maka dapat sembuh spontan. Perlu diketahui, rambut pasti tumbuh kembali (1 cm/bulan) dan penderita rambut rontok (tipe effluvium telogen) tidak akan menjadi botak.

Demikian penjelasan ini, semoga memberikan solusi.

Salam sehat dan sukses selalu!

Dito Anurogo

No comments: