Pages

Monday, June 16, 2014

Payudara Sering Disentuh Bisa Sebabkan Infeksi, Benarkah?

Dok, saya ingin bertanya masalah payudara yang kalau tersentuh tangan katanya sakit. Terasanya baru-baru ini. Sudah konsultasi ke dokter, dan sudah dikasih obat baru 2 hari kemarin. Sakitnya itu karena sering kontak dengan tangan, lalu infeksi. Yang saya tanyakan apakah benar kalau payudara sering disentuh bisa timbul infeksi padahal tidak ada luka? Apa karena ada penyakit lain? Sebelumnya terimakasih banyak Dok.

Sein Kinoy (Pria, 27 tahun)
sein.kinoy87XXXXX@gmail.com
Tinggi badan 170 cm, berat badan 55 kg

Jawaban

Dear saudara Sein Kinoy yang baik hatinya, terimakasih atas kepercayaannya kepada kami. Langsung saja menuju ke pokok permasalahan, ya.

Di dalam ilmu kedokteran, infeksi payudara disebut mastitis. Mastitis adalah peradangan (inflammation) payudara yang memicu timbulnya infeksi. Organisme penyebab mastitis tersering adalah bakteri Staphylococcus aureus dan Staphylococcus albus. Normalnya, bakteri dapat dijumpai di mulut bayi, jari-jari tangan, atau pada puting susu yang dapat dengan mudah memasuki saluran kelenjar air susu melalui luka, lubang, atau kerusakan kulit di puting susu.

Perempuan dengan diabetes, penyakit kronis, AIDS, atau gangguan sistem imun rentan terkena mastitis. Mastitis juga dapat timbul atau muncul bila sebelumnya pernah menderita mastitis. Mastitis kronis terjadi pada perempuan yang tidak menyusui. Pada perempuan paskamenopause, infeksi payudara dapat terkait dengan peradangan kronis saluran di bawah puting susu. Pada wanita yang belum menyusui, gadis perawan, atau perempuan lajang, infeksi payudara dapat disebabkan oleh rabaan, remasan oleh jari-jari tangan, ketatnya BH dan pakaian, posisi tidur telungkup, dan penurunan daya tahan tubuh.

Infeksi payudara (terutama pada ibu menyusui), bila terjadi, bukanlah penyebab primer, melainkan diakibatkan oleh stagnasi ASI (air susu ibu) atau stasis ASI, sebagai media pertumbuhan bakteri. Stasis ASI terjadi jika ASI tidak dikeluarkan secara efisien dari payudara. Penyebabnya termasuk kenyutan bayi yang buruk pada payudara, pengisapan yang tak efektif, sumbatan di saluran susu, pembatasan frekuensi atau durasi menyusui.

Potret klinis infeksi payudara antara lain: payudara terasa hangat bila diraba atau dipegang, lesu atau mudah lelah, payudara bengkak, payudara terasa nyeri atau ada sensasi terbakar di payudara yang terasa terus-menerus, kulit di (sekitar) puting susu atau payudara kemerahan, demam 101 derajat Fahrenheit (38,3 derajat Celsius) atau lebih tinggi. Bisa pula disertai gejala-gejala seperti flu (flu-like symptoms), seperti: menggigil, sakit kepala atau nyeri kepala, nyeri otot.

Bila mastitis tidak diobati atau dibiarkan begitu saja, maka infeksi dapat berlanjut menjadi nanah. Kondisi ini di dalam dunia kedokteran disebut abses payudara (breast abscess).

Solusi
Medikasi antiradang seperti ibuprofen, naproxen, atau acetaminophen, dapat meredakan nyeri payudara. Pemberian antibiotik per oral dapat direkomendasikan oleh dokter selama 10-14 hari untuk mencegah berulangnya infeksi payudara. Dokter dapat merekomendasikan flucloxacillin 500mg selama empat kali sehari atau cephalexin 500mg selama empat kali sehari bila alergi terhadap penicillin. Pakailah antibiotik secara secara bijaksana sesuai petunjuk dokter, jangan membabi-buta.

Sambil diterapi minum obat dari dokter, maka beberapa hal berikut ini perlu diperhatikan:
1. sering mencuci tangan dan memperhatikan kebersihan payudara
2. kompres air hangat, empat kali sehari, meredakan nyeri payudara
3. hindari memegang atau meremas payudara dengan jari-jari tangan (termasuk upayakan agar payudara tidak dipegang-pegang atau diremas-remas)
4. hindari terlalu lelah atau begadang berlebihan
5. hindari memakai BH yang terlalu ketat
6. perbanyak asupan cairan, buah-buahan, dan sayuran
7. konsumsi multivitamin sesuai petunjuk dokter
8. diet 4 sehat 5 sempurna secara seimbang dan berkesinambungan
9. bila sedang menyusui, maka hindari menyapih
10. bila sedang menyusui, maka sebaiknya bergantian (kanan-kiri)
11. agar posisi payudara bervariasi di dalam menyusui, dengan kata lain teknik menyusui yang benar
12. hindari tidur dalam posisi telungkup.

Demikian penjelasan ini, semoga memberikan solusi.

Salam sehat dan sukses selalu!

Dokter Dito Anurogo

No comments: