Pages

Tuesday, January 13, 2009

Apa Risiko Pembiusan Pada Anak?

Dok, apa risiko dari anastesi yang dilakukan setiap hari (sekitar 30 kali) untuk anak usia 3 tahun? Anak saya ada tumor di kepala, beberapa dokter spesialis bedah saraf menyarankan untuk diradiasi, dan untuk anak usia 3 tahun proses radiasi dilakukan harus dengan anastesi, karena khawatir anaknya tidak mau diam. Mohon informasinya. Terimakasih.

Dian (Perempuan Menikah, 31 Tahun), nayadian@yahoo.com
Tinggi Badan 160 Cm dan Berat Badan 50 Kg

Jawaban

Anak-anak pada umumnya sangat sukar dilepas dari orangtua atau keluarga saat akan dilakukan tindakan medis. Apabila kecemasan berlebih selain akan mengakibatkan tindakan medis yang kurang maksimal, dapat pula menyebabkan kejadian trauma psikologis anak. Akan sangat membantu apabila anak dapat dibantu agar tenang dengan bimbingan orangtua atau keluarga. Apabila tidak dimungkinkan, maka tindakan prosedural sedasi sangat dianjurkan.

Tindakan prosedural sedasi atau usaha menenangkan pasien terutama pasien anak-anak biasa dilakukan untuk membantu mengurangi kecemasan pada anak saat dilakukan tindakan medis. Tindakan ini sangat sering dilakukan baik untuk membantu terapi atau hanya untuk membantu diagnosis (seperti tindakan radiologi dan radioterapi).

Prosedural sedasi pada anak umumnya dibantu oleh ahli anestesi karena memerlukan perhatian khusus. Obat-obat yang diberikan serupa dengan obat yang dipergunakan untuk tindakan anestesi. Bedanya adalah dosis yang diberikan disesuaikan dengan waktu respons nyeri yang mungkin ditimbulkan akibat tindakan medis yang akan dilakukan, sehingga anak dapat tenang, tindakan medis dapat dilakukan dengan baik dengan efek samping minimal.

Dalam hal radiasi untuk tumor otak, prosedural sedasi dapat diperkirakan mempunyai efek yang kurang signifikan untuk jangka panjang. Tetapi dengan memperhatikan kemungkinan dilakukannya tindakan radioterapi yang sangat sering, sangat disarankan untuk dilakukan edukasi atau pendekatan terhadap anak untuk mengurangi kecemasan yang terjadi sehingga tidak perlu dilakukan tindakan medis untuk mengurangi kecemasannya. Karena cemas berulang-ulang tentu dapat memberikan efek yang kurang baik untuk perkembangan anak.

dr. M. Helmi, Sp.An., MSc.

No comments: