Pages

Monday, May 3, 2010

Penyakit paru pada anak

Dok, Saya punya seorang keponakan yang mana dia suka sekali sakit, dia sering demam dan batuk setiap makan dia hanya mau makan dengan lauk telur goreng baik diceplok maupun didadar. Jadi yang ingin saya tanyakan kenapa dia sering sekali demam dan batuk? serta apakah makanan yang dia makan itu berpengaruh, oh ya dok belum lama ini orang tuanya mencoba memeriksanya kedokter, lalu dia dirontgen, katanya dia terkena penyakit paru, bagaimana itu dok apakah penyakit itu berbahaya serta apakah nantinya ada pengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembanganya serta bagaimana dengan sistem imunnya, tolong krmkan jawabannya ke email saya dok, terimakasih.

- Karmen -

Jawaban :

Karmen, Banyak hal yang mempengaruhi selera makan anak, antara lain, motivasi dr orang tua, variasi makanan dan jenis penyakit tertentu. Pada penyakit tertentu menyebabkan hilang selera makan. Bila memang dokter mendiagnosa keponakan anda menderita penyakit paru, memang menyebabkan selera makan menurun. Penyakit paru yg paling banyak menyerang anak adalah Tuberkolosa paru. Bila diterapi sesuai prosedur sejak dini, tingkat kesembuhannya cukup baik. Bila dibiarkan bisa menyerang organ lain yang paling berbahaya bila menyerang selaput otak.Selain itu anak yang nafsu makannya menurun dalam waktu lama, akan kekurangan zat -zat gizi yang penting untuk pertumbuhannya serta daya tahannya melemah. Akibatnya anak tesebut gampang terserang penyakit lain. Anjuran saya konsultasikan segera ke dokter anak, bila ada anjuran untuk menjalani terapi dalam jangka waktu tertentu sebaiknya di patuhi. Semoga bermanfaat, salam untuk keponakan anda.

WassalamÂ

- Dr. Ima Septia -

1 comment:

dgergAJI said...

Dr. Ima Septia yg terhormat,

Anak kami berumur 16 bln,
lahir pada usia kandungan 7 bulan,
terkena infeksi paru-paru (asma, batuk & pilek),
bila demam/panas selalu mencapai 42 derajat celsius.

Apakah ada solusi bagi kesehatannya agar dapat sembuh dari penyakit tersebut ATAU adakah alternatif pengobatan/terapi yang bisa dilakukan?

Terima kasih,
Mimi Abel