Pages

Monday, May 3, 2010

Thimerosal - Vaksin Hepatitis B - Autisme

Mohon informasinya mengenai Vaksin Hepatitis B untuk Bayi,
1. Di Indonesia apakah Vaksin Hepatitis B untuk Bayi mengandung Thimerosal ?
2. Apakah Thimerosal menyebabkan Autisme ?

Terima kasih.

-eva-

Jawaban:


Saudari Eva yth,
Berikut jawaban pertanyaan Saudari:

1. Vaksin hepatitis B yang dipasarkan di Indonesia ada yang bebas thimerasol, namun ada juga yang masih mengandung thimerasol dalam jumlah yang sangat kecil (< 0,5 µ¬g). Perlu Saudari ketahui bahwa semua vaksin yang dipasarkan di Indonesia telah mendapat izin edar dari Badan Pengawan Obat dan Makanan setelah dilakukan evaluasi terhadap efektifitas, keamanan, dan mutu vaksin. Evaluasi ini dilakukan terus menerus berdasarkan bukti ilmiah terbaru.
Jurnal Toxicological Sciences melaporkan konsentrasi thimerosal untuk menimbulkan efek toksik adalah antara 405 µg/l - 101 mg/l atau setara dengan kadar merkuri 201 µg/l - 50 mg/l. Sedang bila dihitung rata-rata, bayi berumur 6 bulan mendapat akumulasi paparan merkuri maksimal dari vaksinasi sebesar 32 - 52 µ¬g/kg berat badan. Pada perhitungan lebih rinci, angka ini hampir 4 kali lipat lebih rendah dari batas minimal tersebut.

2. Autisme adalah gangguan perkembangan pada anak yang ditandai dengan adanya gangguan dan keterlambatan dalam bidang kognitif, bahasa, perilaku, komunikasi dan interaksi sosial. Penyebab kelainan ini bersifat multifaktor. Selain faktor genetik/keturunan, faktor lingkungan juga mempengaruhi. Faktor lingkungan dapat diperoleh baik selama kehamilan maupun setelah anak lahir. Terpapar logam beracun (seperti merkuri/air raksa, timbal hitam) adalah salah satu (bukan satu-satunya) faktor pemicu. Merkuri yang didapat dari lingkungan bisa lebih besar daripada merkuri yang didapat melalui vaksinasi, misalnya yang terdapat pada ikan dan makanan laut lainnya. Saat ini memang ada dugaan bahwa autisme berhubungan dengan thimerosal, namun penelitian yang ada sekarang belum bisa membuktikan bahwa dugaan tersebut dapat dibenarkan atau ditolak.

Memang tidak sedikit orang tua yang anaknya mengalami autisme sangat percaya bahwa autisme anaknya disebabkan imunisasi (bukan hanya hepatitis B, karena yang mengandung thimerosal tidak hanya vaksin hepatitis B, tetapi juga DPT, DT, dan MMR). Berkaitan dengan belum adanya bukti ilmiah yang mendukung, imunisasi tetap diberikan, mengingat manfaatnya lebih besar daripada mudharatnya. Namun, jika ada faktor genetik, misal dalam keluarga terdapat anggota keluarga yang autisme sebaiknya tidak menggunakan vaksin yang mengandung thimerosal, dan tentu saja hindari sumber-sumber logam berat lain seperti seafood dan polusi udara.

Demikian jawaban saya, semoga dapat permasalahan Saudari. Terima kasih atas pertanyaannya.


(dr. Edi Patmini)

No comments: