Pages

Tuesday, March 29, 2011

Mioma

Assalamu'ailkum wr.wb.

Dok.sebelumnya saya mohon maaf . Dok.saya mempunyai Istri yang umur 32 th sudah mempunyai anak 2, dulu istri saya KB dengan ayudi, dulu sering terasa sakit apalagi kalau habis mengangkat benda, terus sekarang sudah kami lepas sekitar 3 tahun yg lalu, tetapi sekarang masih terasa sakit. Kami datang ke bag. radiologi untuk USG dan ke dokter kandungan, beliau bilang suspect
mioma, sewaktu USG istri terasa ada benjolan ketika sensor di gerakan di perut.
Â
Pertanyaan kami:
1. Apa penyebab sakit nyeri yang luar biasa pada perut, sampai2 tidak kuat untuk berjalan?
2. Apakah Mioma itu harus di operasi atau ada jalan lain? (mengingat umur istri baru 32th)
3. Sebesar berapa cm mioma yang harus di operasi?
4. Efek apa yang terjadi bila mioma di operasi dan bagaimana bila tidak?

Â
Kami ucapkan banyak terima kasih kepada dokter atas bantuannya, semoga Allah senantiasa membalas budi baik dan Merahmati dan meridhoi kita...
Â
- Maryanta-Â
Â
Jawaban :
Â
Assalamu'alaikum wr.wb.
Â
Yth. Bapak Maryanta,
Â
Apa kabar, Pak? Wah ya tidak perlu pakai minta maaf segala, ya Pak. Terima kasih atas e-mailnya. Pastinya sekarang sedang banyak mencari tahu tentang mioma ini ya. Bagaimana kondisi Bu Maryanta? Semoga semakin membaik dan tetap semangat dalam beraktivitas sehari-hari.
Mioma atau sering disebut myoma uteri ini adalah tumor jinak yang asalnya dari otot dinding rahim. Ini kondisi yang lazim ditemukan pada wanita usia produktif, lho Pak. Mengapa? Karena mioma ini ber-respon terhadap hormon wanita yaitu estrogen, jadi seperti tanaman yang mendapat pupuk, begitu. Kalau pupuknya sudah tidak ada, yaitu kondisi menapouse, maka pertumbuhannya akan berhenti. Jadi tidak berhubungan dengan pemakaian IUD ya, Pak.

Mioma ini letaknya bisa di lapisan otot rahim bagian luar, di bagian tengah atau bagian dalam. Yang bagian dalam ini bisa tumbuh bertangkai lalu menjuntai kedalam ruang rahim. Tumornya sendiri bisa satu saja/tunggal, bisa juga banyak/multiple. Ukurannya juga bervariasi, bisa besar maupun kecil. Mioma berukuran kecil tidak menimbulkan gejala apa-apa. Bila ukurannya membesar barulah muncul keluhan-kuluhan yang sesuai dengan jenisnya.

Pak Maryanta tentu masih ingat pelajaran biologi pas SMA dulu tentang menstruasi yang asalnya dari lapisan dalam rahim yang disebut endometrium. Nah, pertumbuhan mioma ini membuat endometrium menjadi lebih luas sehingga wanita dengan mioma hampir selalu mengeluh tentang haid yang menjadi lebih banyak atau lebih sering.

Bagaimana dengan nyeri? Pertumbuhan mioma ini lambat, Pak. Oleh karenanya rasa nyeri juga muncul dengan lambat. Saking lambatnya maka seringkali penderita sudah teradaptasi dan tidak mengeluh apa-apa! Hanya rasa tidak nyaman saja di perut bagian bawah atau di pinggang bagian bawah. Rasa nyeri yang akut seperti keluhan Bu Maryanta ini tergolong jarang dan dapat disebabkan oleh dua kemungkinan. Yang pertama adalah bahwa bisa jadi miomanya jenis mioma yang bertangkai dan mengalami torsi atau terpuntir sehingga muncul rasa nyeri karena puntiran ini. Yang kedua adalah mioma sudah tumbuh cukup besar sehingga suplai darah ke daerah tumor mengalami gangguan. Daerah yang suplainya terganggu ini (biasanya daerah sentral) lalu mengalami degenerasi atau mati. Apa Bu Maryanta juga mengeluh meriang-meriang sedikit begitu Pak?

Penanganan mioma disesuaikan dengan masing-masing kondisi pasien. Tidak bisa dipukul rata ya, Pak. Ada dua pilihan terapi, yaitu berupa medikamentosa (minum obat) ataupun operasi. Obat-obatan yang paling sederhana berupa penghilang rasa sakit. Bila kondisi mengharuskan maka juga diberikan terapi hormonal. Operasi pun banyak macamnya. Bisa lewat perut (abdominal surgery) atau dengan laparoskopi ataupun histeroskopi. Tujuan operasi ini mengangkat hanya miomanya saja, Pak. Namun dalam kondisi tertentu bisa seluruh rahim diangkat.Â

Pertimbangan pendekatan terapi apa yang akan dilakukan ini tidak hanya ukuran miomanya saja, tetapi juga faktor-faktor lain seperti riwayat kehamilan dan persalinan, rencana kehamilan, finansial dan lain-lain. Sebaiknya berdiskusi secara terbuka dengan dokter untuk mempertimbangkan pendekatan yang paling sesuai. Dokter akan dengan senang hati memberikan informasi yang dibutuhkan sehingga Bu Maryanta dapat mengambil keputusan dengan mantap.

Mudah-mudahan jawaban saya dapat diambil manfaatnya ya Pak. Saya turut mendoakan agar Allah SWT mengaruniakan kesabaran dan mempermudah segala urusan Pak Maryanta dan keluarga. Amien.

Wassalamu'alaikum wr.wb.

- dr. Helfi Amalia -

No comments: