Pages

Thursday, May 9, 2013

Anak Tidak Bisa Diam dan Fokus Saat Belajar, Adakah Kelainan?

Anak saya perempuan umur 9 tahun, duduk di kelas 4 SD, aktivitasnya bergerak terus tidak bisa diam. Ada saja yang ia kerjakan, ini dilakukan setelah sekolah. Yang dikerjakannya misalnya: mengambil benda-benda yang bisa dimainkan dan tangannya tidak bisa diam dan bisa fokus pikirannya, tapi jika belajar di rumah tidak fokus, tangannya bergerak mainkan sesuatu, bicara yang lain, pandangan matanya ke arah lain, bukan ke buku, cepat capek dan ngantuk jadi tidak fokus.

Yang ingin saya tanyakan, apakah ada kelainan/penyakit pada diri anak saya? Mohon tanggapan/pendapat dari Ibu. Atas perhatian dan bantuannya kami sekeluarga ucapkan banyak terimakasih. Nurdin.

Nurdin Tamin (Laki-laki menikah, 53 tahun)
fanindoXXXXX@yahoo.com
Tinggi badan 168 cm, berat badan 68 kg

Jawaban

Bapak Nurdin terimakasih atas pertanyaannya,

Saya coba menjawab ya. Membaca informasi yang Bapak tulis mengenai anak Bapak dapat disimpulkan sementara bahwa anak Bapak senang bergerak dan aktivitas fisik serta kurang dapat mempertahankan konsentrasinya. Namun sayang, Bapak tidak mencantumkan informasi mengenai kapan mulanya hal ini terjadi. Apakah sudah terlihat sangat aktif dari semenjak usia balita? Atau baru-baru ini saja?

Mengenai pertanyaan Bapak tentang apakah ada kelainan atau tidak pada anak Bapak, saya sarankan Bapak menemui dan berkonsultasi dengan psikolog karena untuk menyimpulkan ada gangguan/tidak harus melalui proses pemeriksaan psikologis secara lengkap.

Namun, saran praktis yang bisa Bapak lakukan adalah membuat chart untuk pembentukan perilaku yang ingin dicapai. Setiap perilaku yang berhasil dilakukan dengan baik maka anak akan mendapatkan poin, dan ketika poin sudah terkumpul dapat ditukar dengan hadiah yang sudah disepakati di awal seperti misalnya: membeli buku cerita, pergi makan siang bersama keluarga, bermain di arena permainan dll. Tidak disarankan memberi reward dalam bentuk uang.

Semoga saran yang diberikan bisa membantu dan selamat menerapkan.

Ratih Zulhaqqi, M.Psi

No comments: