Pages

Monday, August 3, 2009

Imunisasi dan Asma

Dokter selamat pagi,

Saya Ibu dari seorang putri berusia 9 bulan yang sudah menyelesaikan Imunisasi wajib (BCG,DPT Polio, Hepatitis dan Campak). Dokter anak yang menangani putri saya mendiagnosa bahwa putri kami terkena alergi yang cukup berisiko pada saluran pernafasannya (asma). Saya memang mempunyai penyakit asma diwaktu balita karena diturunkan Opa saya tetapi setelah berusia 5 tahun tidak pernah lagi kumat sampai hari ini. Semua itu memang berkat kedisiplinan orangtua yang mengajak saya rajin berenang sejak berusia 14 bulan dan menghindari makanan pemicu seperti cokelat, permen, ice cream, chiki, dll. Saya juga sangat dijauhkan dari alat-alat rumahtangga yang menghasilkan aroma keras seperti pembasmi nyamuk, kamper, pengharum pakaian,dll.

Tetapi mungkin lain zaman lain treatment ya dok. Kami disarankan dokter anak kami untuk memberikan imunisasi flu & batuk untuk meminimalkan alergi pada putri kami sehingga diharapkan bakat asma yang memang tidak separah yang saya alami dulu tidak perlu menjadi beban lagi setelah dia berusia 2 tahun. Selain imunisasi itu putri saya juga mendapat feeding treatment yang tidak terlalu jauh seperti yang saya dapatkan waktu balita.

Yang menjadi keraguan saya, banyak teman-teman dan keluarga yang menyarankan untuk tidak mengambil imunisasi tersebut sebelum putri kami bisa lancar berbicara (terus terang anak saya ini sekarang pun cerewet dan aktiv sekali). Menurut mereka, resiko imunisasi ini tidak jauh berbeda dengan efek MMR kalau diberikan pada anak yang belum lancar bicaranya. Memang dokter kami mengatakan ini bukan imunisasi wajib dan tidak memberikan efek sampingan serta boleh saja untuk tidak memberikannya karena kelihatannya daya tahan tubuh anak saya cukup bagus (dia tidak pernah panas selain karena waktu gigi susu mulai tumbuh di usia 8.5 bulan). Selama ini kami merasa cocok dengan pelayanan dokter kami ini, tapi sekali ini saya jadi ragu memutuskannya dokter. Bagaimana menurut dokter? Saya mohon penjelasan lebih lanjut untuk 2nd opinion yang lebih terpercaya buat saya.

Terimakasih.

- Mama Christanty-

Jawaban:


Selamat Pagi Mama Christanty,


Munculnya alergi termasuk asma bisa dicetuskan oleh adanya infeksi virus termasuk influenza. Setelah dilakukan imunisasi terhadap influenza dan batuk, pada sebagian kasus terjadi peningkatan daya tahan terhadap penyakit ini. Dengan demikian diharapkan, putri ibu dapat terhindar dari influenza yang pada akhirnya dapat mengurangi faktor pencetus terjadinya asma tersebut.

Berkaitan dengan kekhawatiran ibu mengenai resiko imunisasi terhadap autisme, mungkin sebaiknya tidak perlu berlebihan. Kenapa? Karena sampai saat ini memang belum ada penelitian yang membuktikan dugaan bahwa autisme berhubungan dengan imunisasi. (Baca: Konsultasi kesehatan Thimerosal – Vaksin Hepatitis B – Autisme).
Adanya kekhawatiran timbulnya autisme sering dihubungkan dengan terdapatnya sthimerosal (semacam logam berat) yang dipakai untuk mengawetkan vaksin.

Sehubungan belum adanya bukti ilmiah yang mendukung kekhawatiran tersebut serta mengingat bahwa manfaat imunisasi lebih besar daripada mudharatnya, kami menyarankan imunisasi tetap diberikan.
Namun, jika ada faktor genetik, misal dalam keluarga terdapat anggota keluarga yang autisme sebaiknya tidak menggunakan vaksin yang mengandung thimerosal, dan tentu saja hindari sumber-sumber logam berat lain seperti seafood dan polusi udara.

Tetapi bila Ibu masih juga ragu, ibu dapat menundanya sampai anak bisa bicara.

Demikian jawaban kami, semoga bermanfaat.


(Dr. Suprohaita)

No comments: