Pages

Saturday, October 2, 2010

Penyakit Ginjal pada Usia Lanjut

Saya ingin konsultasi masalah penyakit bapak saya. Bapak saya berumur 61 tahun berat 54 Kg tinggi 160 cm. Berikut saya berikan hasil check up lab :

Check up I Tgl 21-09-2004
- gula puasa 140 setelah makan 2 jam 289
- kolesterol 234
- urium 91,5
- kreatinum 5
- asam urat 8,32
- trigiseride 222
- tensi darah 170/100

Check up terakhir tgl 20-12-2004
- gula puasa 107 setelah makan 2 jam 208
- kolesterol tidak dianjurkan
- urium 64,6
- kreatinum 5,57
- asam urat 5,19
- trigliseride tidak dianjurkan
- tensi darah 100/90

obat yg diberikan dokter: - tonar 3x1 - fasotin 3x1 - coronipin 2x1 - glurenorem 1x1 pagi
check up rutin tiap minggu

pertanyaan saya:
- bagaimana pemecahannya
- bagaimana menurunkan kreatinum
- makanan yg seharusnya dikonsumsi

akhir kata terima kasih atas jawabannya
-Emra-

Jawaban:

Emra yth,
Terima kasih atas pertanyaannya. Pertama saya sampaikan di sini, pemeriksaan laboratorium merupakan pemeriksaan penunjang, artinya pemeriksaan tambahan setelah pemeriksaan utama dilakukan oleh seorang dokter, yaitu anamnesa (wawancara) dan pemeriksaan fisik. Memang ada kalanya melalui pemeriksaan laboratorium (melalui check up rutin) dapat diketahui dugaan adanya penyakit. Namun, untuk selanjutnya tetap perlu anamnesa dan pemeriksaan fisik untuk mengetahui penyebab, perjalanan penyakit, faktor penyulit dan lain-lain. Pengobatan pun dilakukan tidak semata-mata untuk membuat nilai-nilai dalam hasil pemeriksaan laboratorium itu normal.

Berkaitan dengan masalah yang bapak Anda hadapi, saya menganjurkan Anda segera berobat ke dokter penyakit dalam dengan subspesialisas geriatri (usia lanjut) atau poli usia lanjut di rumah sakit besar, karena bapak Anda telah memenuhi kriteria sebagai pasien geriatri yaitu berusia di atas 60 tahun dengan paling tidak 3 masalah kesehatan (dari hasil lab yang mungkin bapak Anda terkena diabetes, gagal ginjal kronik, darah tinggi, hiperkolesterol). Sebagai pasien geriatri, bapak Anda akan mendapatkan penanganan khusus dan menyeluruh, dengan memperhatikan metabolisme tubuh yang sudah berbeda dibanding orang dewasa, sehingga berbeda pula dalam cara penanganan termasuk dalam pemberian obat-obatan. Jadi bukan hanya mengacu pada ‘menormalkan’ hasil laboratorium.

Ureum dan kreatinin digunakan untuk melihat fungsi ginjal. Gangguan ginjal yang kronik akan menyebabkan penurunan laju filtrasi glomerulus (fungsi penyaringan ginjal) sehingga ureum, kreatinin, dan asam urat yang seharusnya disaring oleh ginjal untuk kemudian dibuang melalui air seni menurun, akibatnya zat-zat tersebut akan meningkat di dalam darah. Upaya untuk menurunkan kadar kreatinin serum tentu saja dengan memperbaiki fungsi ginjal. Dan untuk memperbaiki fungsi ginjal ini perlu pemeriksaan lebih lanjut (urinalisa, rotgent, USG, dll) untuk mencari penyebab. Pengobatan akan dilakukan berdasarkan penyebab.

Berdasarkan perhitungan tes kliren dengan menggunakan hasil kreatinin darah yang Anda berikan, bapak Anda menderita gagal ginjal kronik tipe sedang. Dari hasil 2 kali check up yang Anda berikan di atas, terlihat perbandingan ureum dan kreatinin yang menurun. Ini mengindikasikan adanya penurunan fungsi ginjal pada check up yang kedua dibandingkan pada chek up pertama.

Diet pada kasus ini harus diperhatikan. Sebagai penderita gagal ginjal diet rendah protein dianjurkan untuk mengurangi beban ginjal dan sebagai pasien diabetes asupan karbohidrat perlu dikurangi. Selain itu, cairan pun perlu dibatasi.(Berapa banyak yang harus dibatasi dokter akan memberikan petunjuk, jangan membatasi sendiri karena dapat berakibat timbulnya masalah baru seperti hipoglikemi/kurang glukosa dalam darah dan dehidrasi yang juga berbahaya)

Demikian jawaban saya. Semoga bermanfaat.


Â
(dr. Edi Patmini)

No comments: