Pages

Wednesday, May 16, 2012

Takut Botak Karena Rambut Rontok Terus

Dokter, saya mau tanya bagaimana cara mengatasi rambut rontok. Karena setiap habis bangun tidur atau pada saat saya menyisir rambut, banyak rambut yang rontok. Saya takut nanti kepala saya menjadi botak sehingga membuat saya stres dan bingung atas masalah ini. Terimakasih.

Lili (Perempuan Lajang, 26 Tahun), cely_imut@yahoo.com


Jawaban

Rambut merupakan mahkota kebanggaan setiap orang, terutama bagi seorang perempuan. Tidak heran kerontokan sering membuat penderitanya menjadi gundah, bahkan stress.

Rambut pada kulit kepala (di luar wajah) mencapai 10.000 helai. Sebagian kecil folikel (kantong kelenjar pada rambut) rambut berada dalam fase rontok. Kerontokan 50-100 helai rambut setiap hari masih dianggap normal. Jika terjadi kerontokan rambut melebihi jumlah normal dan tiba-tiba (akut), sebaiknya penderita mulai waspada. Kerontokan berkepanjangan yang tidak tertangani akan memicu kebotakan.

Beberapa penyebab kerontokan rambut yang sering adalah kekurangan zat gizi misalnya besi, zinc, dan lain sebagainya (terutama akibat crash diet dan kehilangan berat badan secara cepat), penyakit fisik (demam tinggi, penyakit kronis lain), masalah kejiwaan (stres, cemas, depresi), konsumsi obat tertentu (kontrasepsi oral, obat darah tinggi, obat jerawat, obat kanker, dan lain sebagainya), adanya penyakit di kulit kepala (dermatitis seboroik, psoriasis, dan lain sebagainya), atau dipicu oleh reaksi alergi atau iritasi akibat pemakain kosmetik rambut (pewarna, tonik, shampoo, dan lain sebagainya). Sebagian kecil penyebab kerontokan rambut tidak diketahui (idiopatik).

Penanganan rambut rontok sebaiknya didahului oleh evaluasi menyeluruh mengenai kemungkinan penyebab di atas. Jika penyebab di atas tertangani dengan baik, biasanya kerontokan rambut akan pulih sendiri dalam waktu kurang lebih enam bulan. Untuk mempercepat penyembuhan, umumnya dokter memberikan obat minum vitamin rambut atau obat oles penumbuh rambut mengandung minoxidil yang hanya dapat dibeli dengan resep dokter.

dr. Susie Rendra, SpKK

No comments: