Pages

Friday, December 14, 2012

Anak Tak Bisa Diam dan Sulit Konsentrasi di Kelas, Apa Solusinya?

Anak saya laki-laki umur 6 tahun, saat ini kelas 1 SD. Sekarang ini setiap belajar di sekolah, dia tidak bisa diam, tidak konsentrasi kepada pelajaran dan guru. Akibatnya dia selalu tertinggal dalam mengerjakan soal yang diberikan gurunya. Kalau ditanya kenapa kamu sekarang bermain di kelas, jawabannya karena teman-teman yang lain juga bermain.

Apa yang dapat saya lakukan? Agar supaya anak saya bisa konsentrasi belajar di sekolahnya. Terimakasih.

Wiwid (Perempuan menikah, 41 tahun)
widhiXXXXXX@gmail.com
Tinggi badan 163 cm, berat badan 51 kg

Jawaban

Ibu Wiwid yang baik,

Perilaku yang dimunculkan oleh ananda pastinya membuat Ibu sangat khawatir saat ini, karena lambat laun bisa mempengaruhi prestasi akademisnya. Namun, mengingat usia anak Ibu masih 6 tahun dan baru masuk sekolah dasar maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti masa peralihan dari situasi bermain di TK dan daya tahan anak dalam pemusatan konsentrasi.

Biasanya, ketika masih di kelas 1 SD anak akan mendapatkan toleransi karena mereka masih dalam tahap penyesuaian terhadap lingkungan sehingga terkadang banyak sekolah-sekolah yang memang masih menghadirkan sisi bermain dalam situasi sekolah. Anak juga diajak untuk mulai terbiasa dengan aturan-aturan yang berlaku sebagai anak sekolah dasar.

Mengenai kemampuan anak Ibu dalam memusatkan konsentrasi yang menurut Ibu rendah, sayangnya Ibu kurang detil memberi informasi berapa menit anak bisa fokus? Karena untuk usia ananda saat ini, harapan minimal agar bisa fokus dan bertahan dalam situasi akademis ada dalam rentang 15-45 menit.

Cara praktis yang bisa Ibu lakukan adalah coba ajak bicara anak dengan pemahaman yang konkret dan menggunakan perumpamaan yang sederhana mengapa ia harus memperhatikan guru dan mengabaikan teman yang bermain ketika sedang ada jam belajar. Biasakan juga ada aturan yang konsisten untuk melatih kemampuan anak dalam meregulasi diri dan mengikuti aturan yang dibentuk. Jika dalam 3 bulan keluhan semakin parah, maka Ibu bisa menghubungi psikolog untuk konsultasi lebih lanjut.

Ratih Zulhaqqi, M.Psi

No comments: