Pages

Wednesday, June 20, 2012

Batuk Tidak Berdahak yang Tak Sembuh-sembuh

Selama ini saya belum pernah merasakan batuk seperti yang saya rasakan ini, ketika batuk rasanya sangat sesak di dada dan tidak mengeluarkan dahak juga. Saya takut jika ternyata ini TBC atau penyakit parah lainnya. Di rumah, saya dan ibu saya mengalami gejala yang sama, dan ibu saya belum sembuh juga batuknya dalam 2 bulan. Kira-kira berbahaya atau tidak ya, dok?

Xerxez (Pria Lajang, 19 Tahun), asterix_vXXXXXXXX@yahoo.com
Tinggi Badan 152 Cm dan Berat Badan 55 Kg

Jawaban

Dear Xerxez, terimakasih atas kepercayannya kepada kami. Kami turut berempati dan bersimpati atas kondisi yang sedang Anda rasakan.

Dari pernyataan 'ketika batuk rasanya sangat sesak di dada dan tidak mengeluarkan dahak', maka ada petunjuk kunci: batuk tidak berdahak dan sesak. Berikut ini hasil analisis kami secara mendalam, berdasarkan berbagai referensi dan riset terkini.

Batuk (coughing) merupakan refleks protektif yang penting (crucial) untuk jalan nafas bagian atas.Batuk memproteksi (melindungi) sistem pernafasan dengan membersihkannya dari irritant dan secretion.

Pada situasi normal, kebanyakan orang batuk sekali atau dua kali dalam satu jam selama sehari untuk membersihkan jalan nafas dari iritan. Bila kadar iritan di udara sudah naik atau tinggi, atau saat sistem pernafasan terinfeksi, batuk dapat menjadi lebih sering dan memanjang.

Di dalam dunia medis, batuk dibagi menjadi:
1. Batuk akut: berlangsung selama kurang dari tiga minggu.
2. Batuk sub-akut: berlangsung selama 3-8 minggu.
3. Batuk kronis: berlangsung selama lebih dari 8 minggu.

Kemungkinan diagnosis dari batuk akut antara lain:
1. Infeksi saluran pernafasan bagian atas (dapat karena virus atau bakteri)
2. Alergi
3. Proses lanjutan (exacerbation) dari penyakit paru obstruksi kronis (Chronic Obstructive Pulmonary Disease; COPD)
4. Gagal jantung tepatnya di bilik jantung kiri (Left Ventricular Heart Failure)
5. Radang paru-paru akut (pneumonia)
6. Aspirasi (masuknya) benda asing.

Kemungkinan diagnosis dari batuk sub-akut antara lain:

1. Batuk yang terjadi setelah infeksi (post-infectious cough), maksudnya: batuk ini dimulai dengan infeksi saluran pernafasan akut dan bukan akibat komplikasi dari pneumonia. Jadi, hasil pemeriksaan paru-paru normal dan hasil rontgen dada juga normal. Bisa sembuh sendiri tanpa treatment (terapi).
2. Sinusitis akibat bakteri
3. Asma

Kemungkinan diagnosis dari batuk kronis antara lain:

1.Upper airway cough syndrome atau upper airway disorders (postnasal drip), berkaitan dengan penyakit / gangguan / kelainan kondisi hidung dan sinus, yang dalam kedokteran disebut sebagai rhinitis atau rhinosinusitis.

2. Gastroesophogeal Reflux Disease (GERD), yaitu: suatu kondisi/keadaan kronis dimana katup kerongkongan bagian bawah (lower esophageal sphincter) memperbolehkan asam lambung untuk membalik (reflux) ke kerongkongan, menyebabkan sensasi dada terbakar (heartburn), salah mencerna asam (acid indigestion), dan mungkin cedera (injury) di lapisan kerongkongan.

3. Bronkitis kronis akibat tembakau/rokok

4. Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD), yaitu: kumpulan gejala yang umum dari penyakit saluran pernafasan kronis. Tanda-tanda klinis termasuk: batuk kronis, bunyi nafas yang nyaring abnormal, dan usaha ekspiratori (bernafas) yang dua kali lipat. Penyakit ini merupakan kombinasi dari bronkitis kronis dan bronchiolitis (infeksi virus akut yang menyerang saluran udara yang kecil dari paru-paru yang disebut bronkioli), dan disertai komplikasi oleh penyakit saluran pernafasan kronis yang menyerang alveoli paru-paru, yang disebut pulmonary emphysema. COPD disebut juga heaves, broken wind.

5. Gagal jantung tepatnya di bilik jantung kiri (Left Ventricular Heart Failure)

6. TBC (tuberculosis), di fase/tahap awal / dini

7. Asma

8. Non-asthmatic eosinophilic bronchitis (NAEB)

9. Angiotensin-converting enzyme inhibitor (ACE inhibitor)

10. Bordetella pertussis infection

Kemungkinan diagnosis dari batuk kronis yang jarang antara lain:

1. Kanker paru-paru (lung cancer)
2. Bronchiectasis
3. Chronic suppurative lung disease
4. Interstitial pulmonary fibrosis
5. Sarcoidosis
6. Hypersensitivity pneumonitis
7. Bronchiolitis
8. Recurrent aspiration
9. Batuk psikogenik

Penderita batuk kronis dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan rontgen dada sesuai petunjuk dokter. Bila hasilnya normal, maka kemungkinannya menderita:
1. Post nasal drip
2. Penyakit refluks (GERD)
3. Asma
4. Bronkitis kronis

Bila hasilnya tidak normal (abnormal), maka kemungkinannya menderita:
1. TBC (tuberkulosis)
2. COPD
3. Gagal jantung
4. Kanker paru-paru

Perlu diketahui pula, bila seorang dokter akan memastikan seseorang menderita tuberculosis (TBC), maka tentunya akan melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Untuk diagnosis, pada penderita TBC biasanya disertai keluhan:
1. Batuk-batuk minimal 2 minggu
2. Dapat batuk berdarah
3. Sesak nafas
4. Berat badan turun
5. Nyeri dada
6. Lemah
7. Malaise
8. Selera makan turun
9. Berkeringat di malam hari

Tentunya keluhan ini sangat dipengaruhi oleh derajat berat penyakit, organ yang terlibat, dan ada tidaknya komplikasi yang menyertai.
Untuk memastikan atau menegakkan diagnosis TBC, dokter akan menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan penunjang:

1. Laboratorium: LED (laju endap darah)
2. Mikrobiologis: sputum BTA (basil tahan asam), kultur resistensi sputum (dahak) terhadap Mycobacterium tuberculosis.
3. Radiologis: foto rontgen dada (thorax) posisi PA dan lateral
4. Imunoserologis: uji kulitdengan tuberculin (Mantoux), tes PAP, ICT-TB, PCR-TB dari sputum (dahak).

Untuk lebih memastikan, silakan ke dokter atau internis terdekat.

dr. Dito Anurogo

No comments: