Pages

Sunday, March 20, 2011

Kista, penyempitan tuba dan keputihan

Pertanyaan :

Yang terhormat tim medis MER-C. Saya wanita berusia 31 th dan sudah menikah. Sudah 5 th tapi belum memiliki keturunan, masalah yang saya hadapi adalah saya didiagnosis oleh dokter kandungan pada 1 setengah tahun pernikahan adalah kista ovarium kiri 5 cm dan sebulan kemudian jadi 6,5 cm, penyempitan kanan kiri,dan radang cervic yang menyebabkan keputihan. Setelah 3 bulan berobat saya hentikan karena belum ada perkembangan apa-apa. Sekarang saya sedang berobat dengan herbal. Yang saya tanyakan adalah apa penyebab penyakit yang saya alami? bagaimana penangannya dan berapa lama saya akan sembuh total dan mempunyai keturunan jika saya berobat lagi dengan medis? Terima kasih.

- Sri Atun B -

Jawaban :

Terima kasih atas pertanyaannya. Kista adalah suatu bentuk pertumbuhan yang dapat berasal dari folikel yang tidak pecah (unruptured). Pada setiap siklus haid selain mekanisme yang terjadi pada lapisan endometrium juga terjadi pertumbuhan folikel pada ovarium dari folikel primordial yang berukuran 2-3 mm sampai mencapai folikel yang matang dengan ukuran 20 mm. Selalu hanya ada folikel yang matang yang kemudian akan pecah dan melepaskan satu sel telur, dan peristiwa ini disebut ovulasi. Ovulasi merupakan pertanda kesuburan pada sistem reproduksi setiap perempuan.

Namun kadangkala folikel tersebut tidak pecah dan terus bertambah besar diameternya sampai mencapai ukuran 4 – 5 cm atau bahkan mencapai ukuran 7 cm. Walaupun diameternya mencapai 7 cm atau bahkan 10 cm, operasi pengangkatan kista belum mutlak diperlukan. Observasi terhadap morfologi, bentuk dan sifat kista masih diperlukan tentunya dengan pemeriksaan yang seksama.

Kista yang berukuran 5 cm seperti yang ibu alami tidaklah harus diangkat, karena kista tersebut masih dapat lisis atau menciut. Namun yang menjadi masalah penting adalah terdapatnya penyempitan pada kedua saluran telur (tuba falopii) kiri dan kanan yang seperti ibu utarakan. Penyempitan pada kedua saluran telur ini akan menyulitkan proses perjalanan sperma menuju ujung saluran telur dimana sel telur berada juga dapat bermanefestasi terhadap gagalnya migrasi hasil konsepsi dari saluran telur menuju rongga rahim (cavum uteri) dengan akibat resiko terjadinya kehamilan di luar kandungan. Salah satu penyebab penyempitan saluran telur yang sering terjadi adalah faktor infeksi.

Radang pada mulut rahim (Cervisitis) dapat mempengaruhi proses fertilisasi yang diakibatkan oleh gagalnya sperma melaju ke dalam kavum uteri melalui serviks tersebut. Gejala klinis yang sering dikeluhkan adalah keputihan yang kadang disertai adanya perubahan warna dan bau yang tidak sedap.
Saya sarankan sebaiknya ibu kembali menemui dokter spesialis obsgyn untuk terapi selanjutnya, demi harapan ibu akan terjadinya kehamilan. Terima kasih.

Wassalam.

Hormat Saya

- Dr. El Fahmi Noor ,Sp.OG

No comments: