Pages

Monday, March 1, 2010

Kanker Rahim

Yth. Dokter,

Dokter, ibu saya berumur 58 tahun. Sekitar 3 minggu yang lalu menjalani operasi kanker rahim (
pengangkatan rahim).

Awalnya, kami mengira itu hanya myiom, karena Ibu saya memang diketahui ada myom sejak thn 2002 lalu. Waktu itu Dokter yang memeriksa bilang, kalau nanti setelah menopause myom akan hilang dengan sendirinya. Sekitar awal Nopember 2004 Ibu mengalami pendarahan terus-menerus. Setelah periksa Dokter, disarankan untuk operasi pengangkatan rahim. Hasil operasinya , benjolan sebesar 2 kepalan tangan orang dewasa, didiagnosa Adeno Karsinoma. Hasil operasi itu hari ini, Selasa 21 Desember 2004, dibawa ke RS Karang Menjangan, dan diketahui ternyata kanker stadium 2.
Saat ini kami sedang menunggu hasil tes darah.

Jujur saja, kami tidak tahu apa-apa mengenai penyakit ini. Yang mengkhawatirkan Ibu saya seperti
tidak bersemangat lagi mengikuti pengobatan. Mungkin karena sangat jauh dari yang kita pikir awalnya.
Dokter, seAndainya ibu harus mengikuti kemoterapi, bolehkah beliau minum obat tradisional seperti dari tanaman obat (Toga) misalnya?
Diluar pengobatan yang disarankan RS, kami mohon saran Dokter bagaimana perawatan yang terbaik untuk penderita kanker seperti ibu saya, mungkin mengenai makan/minumannya, dll?
Demikian Dokter, sebelumnya terima kasih banyak.
-Ana-

Jawaban:

Ana yang baik,

Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah memberikan semangat hidup untuk ibu Anda, sehingga mau mengikuti pengobatan dengan penuh harapan.

Pertumbuhan myom atau tumor jinak di otot rahim ini dipengaruhi hormon esterogen. Dan hormon ini akan sangat menurun pada saat menopause, sehingga myom dengan sendirinya akan mengecil.
Namun dalam perjalanannya, ternyata ibu Anda juga menderita adeno karsinoma (tumor ganas/kanker selaput lendir rahim/ bagian paling dalam rahim). Faktor predisposisi kanker ini antara lain usia lanjut, diabetes melitus, obesitas, dan riwayat perdarahan disfungsional uterus (dalam hal ini myom).

Stadium II maksudnya kanker ini telah menyebar ke leher rahim (serviks) dari tempat asalnya di rahim.
Pengobatan yang paling baik untuk kanker ini bila masih stadium I dan II adalah operasi pengangkatan rahim seperti yang telah dilakukan pada ibu Anda. Selanjutnya biasanya diikuti dengan penyinaran untuk mematikan sel-sel kanker yang tersisa agar tidak kambuh lagi.

Dengan pertimbangan tertentu, penyinaran ini dapat diganti atau ditambahkan dengan kemoterapi. Saya anjurkan ibu Anda tetap mau mengikuti prosedur pengobatan yang diberikan rumah sakit. Bila ingin menambahkan (bukan mengganti) dengan pengobatan alternatif, asal obat itu murni obat-obatan alami dan paling tidak dapat memberikan sugesti bagi ibu Anda (obat-obatan tradisional/alternatif belum mempunyai bukti klinis untuk dijadikan obat), silakan Anda menggunakan tetapi konsultasikan dengan dokter yang merawat.

Makanan yang baik untuk penderita kanker ini sebaiknya banyak mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung antioksidan seperti sayuran dan buah-buahan. Kurangi makanan yang mengandung lemak, terutama lemak hewani. Upayakan gunakan lemak nabati. Hindari makanan yang diawetkan, fast food. Kurangi makanan olahan yang dibakar.

Terpenting dari itu semua adalah semangat hidup. Tubuh sebenarnya dokter yang paling baik untuk tubuh kita sendiri. Tubuh memiliki sistem kekebalan guna melawan penyakit yang bersarang. Kekebalan ini akan bekerja dengan baik jika dari segi psikis mendukung penyembuhan penyakit, dan kemudian diperkuat dengan bantuan obat dan makanan sehat dari luar tubuh. Tentu saja selain berbagai upaya yang dilakukan, doa kepada Yang Maha Kuasa merupakan sesuatu yang tidak boleh dilupakan.

Demikian jawaban saya. Semoga ibu Anda dapat mendapatkan semangat hidup kembali dan dapat sembuh total dari penyakitnya.

Â
(dr. Edi Patmini)

No comments: