Gigi Bolong

Salam kenal...

Dokter saya memiliki gigi geraham yang bolong kurang lebih 5 tahun dan sudah ditambal 2 kali. Selanjutnya tidak pernah lagi. Akhir akhir ini ditengah gigi yang bolong tedapat seperti daging yang tumbuh (seperti daging gusi). Pertanyaan saya mengapa itu bisa terjadi? apakah saya harus mencabut gigi saya segera? apakah daging yang tumbuh itu tidak akan menyebabkan penyakit lainnnya yang bisa menimbulkan kanker? apakah ada efek samping jika ini dibiarkan terus? Terima kasih

- Sisca -

Jawaban :

Halo siska, gimana giginya sudah ditambal lagi belum? karna daging yang tumbuh itu adalah gusi yang mengisi ruangan kosong yang ada di dalam gigi siska.

2 kali gigi di tambal tetapi lepas terus ya? mungkin bentuk anatomis gigi siska sudah tidak bagus lagi sehingga dokter gigi mengalami kesulitan untuk menambal. Begini, jika siska masih mau gigi-nya dipertahankan maka daging tumbuh-nya harus dibuang dulu tetapi dengan catatan bahwa bentuk anatomis giginya masih bagus. Setelah itu dilakukan perawatan terhadap saluran rongga syaraf di dalam giginya . Setelah perawatan terhadap rongga syaraf selesai, baru dilakukan penambalan seperti biasa.

Supaya tambalannya tidak lepas-lepas terus sebaiknya gigi Siska dibungkus dengan Mahkota Logam Inlay yg sewarna dengan gigi Siska. Lalu jika bentuk giginya sudah tidak bagus mau tidak mau sebaiknya dicabut karna masalah akan berulang terus. Tetapi ini juga tidak menyelesaikan masalah karna akan ada ruangan kosong diantara gigi Siska yang secara estetik dan fungsional tidak bagus. Ruangan kosong tersebut harus diisi dengan gigi palsu supaya secara estetik kelihatan tidak ompong, bisa di pakai untuk makan enak, dan tidak membuat gigi yang lain bergeser. Kalau hal ini di biarkan terus tentu akan mengganggu pada saat makan akan terasa sakit) dan menimbulkan bau tidak enak karna terjadi jebakan makanan di sekitar gigi tersebut.
Sebaiknya siska segera ke dokter gigi terdekat supaya tidak terlambat dan bisa cepat ambil tindakan yang semestinya. Demikian informasi ini semoga bermanfaat bagi Ibu Sisca.

Hormat Saya

- Drg. Elisabeth L.Sarri -